DOSEN KITA MALAS MENULIS

Ki Supriyoko

Abstract


       Salah satu kritik tajam terhadap perguruan tinggi di negara kita dewasa ini adalah ketidakmampuan menulis secara produktif di kalangan mahasiswa maupun dosennya. Hal ini sesungguhnya lebih merupakan problematika klasik yang belum dapat terpecahkan hingga kini.

       Kritik tersebut tidaklah keliru; banyak mahasiswa dan dosen yang kurang mempunyai pengalaman dan kemampuan pada bidang tulis-menulis, baik menulis ilmiah, populer, maupun ilmiah-populer. Lebih dari itu, ironisnya, cukup banyak dosen perguruan tinggi yang hampir tidak memiliki pengalaman menulis sama sekali; dalam artian menulis untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya dan dikonsumsikan kepada orang lain.

       Mau bukti ....? Marilah kita mencoba menampilkan contoh-contoh kasus untuk membuktikan kebenaran "hipotesis" tersebut di atas.

       Baru-baru ini Kopertis Wilayah V Yogyakarta menyelengga-rakan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) bagi para mahasiswa di wilayah kerjanya. Dari 53 PTS yang ada ternyata hanya lima PTS saja yang sanggup mengirimkan karya tulis para mahasiswanya; dan dari puluhan ribu mahasiswa di wilayah Kopertis V ternyata hanya tujuh (kelompok) mahasiswa yang mampu menampilkan karya tulisnya.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives