PENURUNAN NEM DAN KETIDAKWAJARAN NILAI

Ki Supriyoko

Abstract


       Kecenderungan kedua dalam Ebtanas SMTA 1989 kali ini adalah menurunnya NEM yang dicapai oleh siswa-siswi program A2; indikatornya terletak pada relatif rendahnya NEM maksimal para siswa program A2 bila dibanding dengan program yang lainnya. Di samping itu penurunan rata-rata NEM program A2 pada kelompok-kelompok siswa/sekolah juga merupakan indikator tersendiri.

       Bila kita teliti dalam membandingkan NEM maksimal antar program, maka akan kita jumpai kecenderungan bahwa NEM maksimal siswa program A2 berada paling rendah.

       Sebagai ilustrasi riil KR edisi 15/5/89 melaporkan NEM siswa tertinggi untuk  program A1, A2, dan A3 di SMA "BW-I" berturut-turut adalah 53,91, 37,09 dan 49,93. Sedangkan di SMA "DB" NEM tertinggi untuk program A1, A2, A3, dan A4 berturut-turut adalah 59,54, 49,02, 56,12 dan 54,28.  Dari ilustrasi ini jelas bahwa NEM tertinggi untuk program A2 berada pada "posisi" paling rendah.

       Di rayon Solo (Jawa Tengah),  Ebtanas SMTA tahun 1989 ini juga ditandai oleh penurunan NEM rata-rata yang dicapai oleh siswa-siswi program A2;  dari 49,25 untuk tahun yang lalu menjadi 49,18 untuk tahun ini.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives