SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI EBTANAS
Abstract
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, Prof. Dr. Fuad Hassan baru-baru ini mengemukakan bahwa kemungkinan diselenggarakannya desentralisasi Ebtanas untu tahun-tahun yang akan datang akan segera dikaji dan diteliti. Bahkan Bapak Presiden Soeharto sendiri sudah memberikan lampu hijau terhadap rencana pengkajian dan penelitian tentang kemungkinan penyelenggaraan ebtanas yang tidak terpusat ini.
Mendikbud selanjutnya memberikan penjelasan bahwa peng-kajian dan penelitian tentang penyelenggaraan Ebtanas secara desentralisasi akan segera dilakukan karena banyaknya keluhan masyarakat tentang pelaksanaan Ebtanas seperti yang selama ini diselenggarakan oleh pemerintah, dalam hal ini Depdikbud.
Ebtanas yang diselenggarakan sejak beberapa tahun yang lalu antara lain dimaksudkan untuk meningkatkan dan menyamakan kualitas pendidikan. Dengan Ebtanas diketahui seberapa besar kemampuan masing-masing siswa dan sekolah di seluruh wilayah Nusantara ini dalam proses pendidikan yang kurikulumnya telah ditetapkan dan disamakan sebelumnya dari pusat.
Permasalahan kemudian muncul setiap hasil Ebtanas akan di-umumkan, dimana pada umumnya hasil Ebtanas adalah "jelek" (baca: kurang memuaskan). Baik secara langsung maupun tidak langsung hal ini telah menunjukkan demikian terbatasnya kemampuan siswa serta kualitas sekolah pada umumnya.