TAYANGAN KUIS DAN FILM KERAS DI TV
Abstract
Tayangan kuis di televisi akhir-akhir ini tengah menjadi sorotan masyarakat. Acara yang sangat digemari masyarakat ini mulai mendapat kritik; konon acara-acara kuis memang menarik dan digemari akan tetapi dapat merangsang masyarakat untuk menempuh jalan pintas dalam meraih keuntungan. Sorotan tajam ini bermula dari pernyataan Menteri Penerangan Harmoko bahwa penyelenggara undian termasuk kuis di televisi yang tidak meminta ijin ke Departemen Sosial (Depsos) dapat dikenai ancaman kurungan ataupun denda.
Bila kita perhatikan makin hari memang makin banyak tayangan kuis di televisi, baik televisi pemerintah (TVRI) maupun swasta (non-TVRI). Untuk sekedar ilustrasi ada bermacam-macam kuis yang dapat disebut namanya; Berpacu Dalam Melodi, Aksara Bermakna, Kuis Siapa Dia, Lacak Dunia (TVRI), Benyamin Show, Kuis Dangdut, Pesona Ramadhan (TPI), Tak Tik Boom, Kuis Berseri Mengukir Prestasi, Kuis Apa Ini Apa Itu, Kuis Si Doel Anak Sekolahan, Hip Hip Ceria (RCTI), Kuis Aku dan Kau, Bulan Madu, Saling Silang (SCTV), Intermezzo, Gossip Show (AN-Teve), serta Rezeki Rama-dhan (Indosiar).
Dari ilustrasi tersebut nampak jelas bahwa acara kuis saat ini memang sedang "naik daun"; sangat disukai dan dalam upaya meraih pemirsa memang termasuk program yang sangat layak untuk disiarkan (broadcastable). Dengan demikian menjadi sangat wajar kalau setiap stasiun televisi ingin berlomba untuk menayangkan beraneka macam acara kuis. Secara strategis hal ini merupakan bagian untuk meningkatkan daya saing yang memang sangat diperlukan.