DANA PENELITIAN TETAP DIRINDUKAN

Ki Supriyoko

Abstract


       Memang agak diluar dugaan para pengamat, khususnya para pengamat ekonomi, didalam situasi ekonomi yang serba sulit dewasa ini ternyata Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk tahun 87/88 naik sebesar 6,4%.

       Seperti telah diketahui bersama, pada tanggal 6 Januaari yang lalu Presiden Soeharto  menyampaikan nota keuangan serta mengajukan  RAPBN 87/88 di depan sidang paripurna DPR sebesar Rp 22,7 trilyun lebih. Angka ini ternyata lebih besar sekitar 6,4% bila dibandingkan dengan anggaran tahun 86/87 yang besarnya Rp 21,4 trilyun.

       Sementara pengamat ekonomi ada yang berpendapat bahwa peristiwa yang tidak populer pada tahun yang lalu, devaluasi, ternyata ikut menolong menaikkan 'angka rupiah'; meskipun tidak demikian untuk 'dolar'.

       Terlepas dari pendapat tersebut, yang jelas besarnya RAPBN 87/88 ini cukup mengejutkan meskipun sekaligus mengembirakan. Kenapa ...? Dalam rapat kerja dengan komisi APBN bulan Desember 1986 yang lalu Menrteri Keuangan, Ra dius Prawiro,  masih memberikan ancar-ancar bahwa RAPBN 87/88 sulit untuk lebih besar dari APBN 86/87.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives