TANPA KEBIJAKSANAAN OPERASIONAL MENGHAMBAT REGENERASI STRUKTURAL
Abstract
Kekurangan tenaga pendidik atau guru, sebuah problematika akademis klasik yang sejak dulu belum dapat terselesaikan secara tuntas kini telah muncul kembali. Sekalipun bukan merupakan masalah yang baru namun tetap saja memiliki aktualitas yang tinggi mengingat berbagai kebijaksanaan dan desisi akademis telah dieksperimentasikan, namun selalu saja belum membawa hasil yang memuaskan.
Sejak dulu guru memang selalu menjadi masalah, baik yang bersifat kualitatif (menyangkut kualitas mengajar, kewenangan/legalitas, multifungsionalitas, dan sebagainya) maupun yang bersifat kuantitatif (menyangkut jumlah, distribusi, ratio akademis, dan sebagainya).
Demikian kompleksnya permasalahan tentang guru hingga tidak jarang memancing responsi yang sangat gencar dari kalangan pendidik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya --bahkan seringkali bersifat polemis -- untuk mencari titik sentra permasalahan yang proporsional. Berbagai faktor kemudian mendapat koreksi, dari yang menyangkut mutu/kualitas input, kemampuan institusi, relevansi kurikulum dan sampai pada birokrasi akademis yang berlaku.
Disadari atau tidak disadari ("dipakai" atau "tidak dipakai"), responsi masyarakat ini tentu saja merupakan masukan yang sangat bermanfaat bagi para birokrat akademis menyusun desisi dan kebijaksanaannya.
Sejak dulu guru memang selalu menjadi masalah, baik yang bersifat kualitatif (menyangkut kualitas mengajar, kewenangan/legalitas, multifungsionalitas, dan sebagainya) maupun yang bersifat kuantitatif (menyangkut jumlah, distribusi, ratio akademis, dan sebagainya).
Demikian kompleksnya permasalahan tentang guru hingga tidak jarang memancing responsi yang sangat gencar dari kalangan pendidik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya --bahkan seringkali bersifat polemis -- untuk mencari titik sentra permasalahan yang proporsional. Berbagai faktor kemudian mendapat koreksi, dari yang menyangkut mutu/kualitas input, kemampuan institusi, relevansi kurikulum dan sampai pada birokrasi akademis yang berlaku.
Disadari atau tidak disadari ("dipakai" atau "tidak dipakai"), responsi masyarakat ini tentu saja merupakan masukan yang sangat bermanfaat bagi para birokrat akademis menyusun desisi dan kebijaksanaannya.