INGAT ..., PTS BUKAN ISTERI KEDUA

Ki Supriyoko

Abstract


Lain Bu Minah lain pula Nyonya Mience, walaupun keduanya 'serupa tapi tak sama'. Keduanya sama-sama baru memiliki problem besar, anak laki-laki mereka sama-sama lulus SMA, sama-sama mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN), juga sama-sama mendaftar ke Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tentu saja sebagai calon mahasiswa. Anehnya semuanya sama-sama tidak tahu PTS atau justru PTN yang menjadi cadangannya.

Bedanya adalah, suami Bu Minah seorang petani kecil, jangankan yang namanya perabot rumah tangga modern sedang makan sehari-hari saja serba pas-pasan. Porsi lauk tahu dan tempe yang biasa mengantar sayur bayam dan nasi keperut terpaksa diirit lagi supaya dapat lebih banyak menabung untuk membiayai sekolah anaknya kelak di perguruan tinggi.

Sedangkan suami Nyonya Mience ialah direktur bank yang bonafide. Punya perabot yang serba lux,punya mobil, punya villa, punya bungalow, punya hotel, punya lapangan tenis pribadi serta punya apa-apa lagi yang saya sampai tidak tahu namanya.

Si Unyil putera Bu Minah yang mempunyai aikyu lumayan serta tergolong anak yang rajin membuka buku kini telah diterima di Universitas Mojopahit (PTS). Sedangkan si Usil putera Nyonya Mience yang dulu pernah berurusan dengan polisi gara-gara mobil yang dikebutnya menyerempet tukang bakso pinggir jalan juga diterima di Akademi Hukum Blambangan (PTS), entah karena nilai testnya tinggi atau karena koneksi sang bapak. (Oh ya sekarang tidak ada lagi yang namanya koneksi-koneksian ... Ehm).

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives