DETERMINAN HUBUNGAN SEKSUAL MENYIMPANG

Ki Supriyoko

Abstract



       Baru-baru ini seorang petinggi Departemen Kesehatan,  Hadi M. Abednego,  ketika memberikan presentasi pada suatu forum lokakarya mengemukakan bahwa penyebaran penyakit AIDS, Acquired Immuno Defficiency Syndrome,  di negara kita sekarang ini sudah tidak boleh dipandang enteng lagi.

       Pernyataan Pak Hadi tersebut  didasarkan  pada  data penyebaran penyakit AIDS di Indonesia yang tergolong relatif sangat cepat. Pada tahun 1987 yang lalu baru ditemukan satu orang penderita AIDS; dan selanjutnya data per awal Juli 1996 jumlah tersebut telah membengkak menjadi 407 orang.  Lebih lanjut Pak Hadi mengutip perhitungan dari WHO, World Health Organization,  yang menyebutkan pada tahun 2000 nanti diperkirakan akan terdapat sekitar 81 ribu penderita AIDS di Indonesia.  Konon jumlah ini bukan tidak mungkin akan lebih besar lagi apabila pemerintah Indonesia tidak segera membuat antisipasi dan langkah nyata dari sekarang.

       Membengkaknya  jumlah penderita AIDS tersebut  di atas  antara lain disebabkan posisi geografis Indonesia yang sangat strategis telah menyebabkan terjadinya interaksi sosial dengan kaidah-kaidah yang makin melonggar. Perilaku masyarakat pun mulai berubah; muncullah kemudian sekelompok masyarakat yang perilaku seksualnya keluar dari kaidah sosial-religius kita.  Mereka suka berganti-ganti pasangan dengan tanpa mempedulikan norma dan aturan. Kelompok masyarakat inilah yang lalu menjadi berisiko tinggi terhadap penyakit AIDS.

       Untuk "mengerem" lajunya  angka penderita AIDS  di  Indonesia maka sudah tiba saatnya dilakukan langkah-langkah preventif yang riil dan konkrit;  dan ini tentunya perlu mendapat dukungan dari segenap anggota masyarakat kita.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives