TERMINOLOGI SEKOLAH KITA
Abstract
Banyak pengamat menyatakan bahwa akhir-akhir ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tengah mendapatkan angin baik dalam pengembangannya; dan angin baik ini terasakan mulai semilir sejak Pak Wardiman Djojonegoro mendapatkan tugas untuk memimpin departemen pendidikan yang terlalu syarat dengan berbagai permasalahan. Tegasnya: semenjak Pak Wardiman dipercaya Presiden RI menjadi menjadi orang nomor satu di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Dep-dikbud) pengembangan SMK mendapat perhatian secara pro-porsional, bahkan cenderung mendapat prioritas.
Pernyataan atau sinyalemen tersebut kiranya tidak terlalu salah; kita lihat saja akhir-akhir ini relatif banyak kebijakan-kebijakan yang bersangkut-paut langsung untuk memajukan sekolah kejuruan. Ambillah contoh antara lain kebijakan tentang penyelenggaraan SLTP Keterampilan, Sistem Magang (Apprentice System), Program Sekolah Seu-tuhnya (School Integrated Development), Pengembangan SDM Sekolah Kejuruan (Vocational HRD), dan sebagainya.
Memang demikianlah keadaannya; sekolah kejuruan memang sedang mendapat tempat.Meski demikian kita sempat sedikit "terkejut" dengan pernyataan Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, J.Pakpahan, baru-baru ini bahwa mulai tahun depan Sekolah Teknologi Menengah (STM) dan Sekolah Menengah Ekonomi tingkat Atas (SMEA) akan dihapuskan.