"QUO VADIS" ANGGARAN PENDIDIKAN

Ki Supriyoko

Abstract


       Setelah berkali-kali tertimpa bencana, kini dunia pendidikan nasional kita lagi-lagi terkena musibah.  Anggaran pendidikan yang diharapkan banyak orang mengalami kenaikan  pada tahun anggaran 2001 ternyata tidak jadi naik. Harapan tinggal harapan.  Ironisnya;  anggaran pendidikan kali ini justru mengalami penurunan.

       Seperti diketahui, dalam RAPBN 2001 pemerintah menetapkan anggaran untuk sektor pendidikan nasional  sebesar  11,310 triliun rupiah;  angka ini didalamnya sudah termasuk anggaran rutin yang besarnya mencapai 4,046 triliun rupiah.  Tahun 2000 yang sedang berjalan ini sektor pendidikan mendapat alokasi dana sebesar 12,850 triliun rupiah.  Dengan demikian anggaran pendidikan nasional kita mengalami penurunan mutlak sebesar 1,540 triliun rupiah, atau pe-nurunan relatif sebesar 12 persen.

       Penurunan anggaran pendidikan yang sangat signifikan ter-sebut merupakan musibah nasional.  Bagaimana tidak; dengan porsi anggaran yang relatif kecil  maka kinerja pendidikan nasional yang sudah terlanjur "berantakan" tentu sulit diperbaiki. Padahal, dunia global sekarang ini menghendaki setiap bangsa untuk memiliki daya kompetisi yang tangguh.

       Dengan anggaran pendidikan yang amat terbatas  tentu sulit  bagi kita  untuk melahirkan anak-anak dengan gizi yang cukup dan kemampuan berfikir yang cemerlang. Dengan anggaran yang sangat minim agak sukar bagi kita melahirkan pemimpin yang berbobot dan mampu berkiprah secara internasional. Dengan anggaran yang amat kecil tentu sulit  mengharapkan hadirnya generasi masa depan yang berkualitas dan penuh harapan.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives