PARADIGMA BARU PENDIDIKAN TINGGI

Ki Supriyoko

Abstract


       Lembaga pendidikan tinggi di Indonesia ke depan hendaknya dikembangkan menjadi  lembaga yang memiliki otonomi secara memadai serta mempunyai kredibilitas institusional yang mantab sehingga dapat berperan sebagai kekuatan moral.  Demikianlah salah satu ide atau pemikiran  yang sempat berkembang dalam Konferensi Nasional Pendidikan Indonesia yang diselenggarakan  secara koordinatif oleh Depdiknas, Bappenas dan Bank Dunia baru-baru ini.

       Konferensi nasional yang telah dihadiri secara langsung oleh menteri pendidikan, Yahya Muhaimin, serta beberapa pejabat ketiga instansi tersebut juga sempat membahas  tentang bagaimana strategi untuk mengembangkan perguruan tinggi di Indonesia  yang tengah menghadapi tantangan berat.

       Memang,  perguruan tinggi di Indonesia sekarang ini sedang menghadapi tantangan yang sangat berat;  baik tantangan secara internal maupun eksternal. Secara internal sangat beragamnya mutu  perguruan tinggi di Indonesia  merupakan tantangan yang menarik; sementara itu secara eksternal relatif rendahnya kualitas perguruan tinggi kita dibanding  dengan negara-negara manca merupakan tan-tangan yang menarik pula untuk dijawab.

      Realitasnya memang demikian. Dari 1.500-an perguruan tinggi di Indonesia, PTN maupun PTS,  ternyata hanya sedikit yang ber-kelas dunia (world class university).  Kalau kita mengacu publikasi dari AsiaWeek edisi 2000,  dari keseluruhan PTN dan PTS kita ter-nyata hanya lima yang memenuhi standar mutu internasional dengan komparator perguruan tinggi di Asia dan Australia. Selebihnya ma-sih merupakan perguruan tinggi "kelas kampung".


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives