SISTEM MAGANG DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Ki Supriyoko

Abstract


       Mulai tahun ajaran 1994/1995 mendatang Depdikbud berencana akan memberlakukan sistem magang pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Di berbagai manca negara sistem ini mempunyai sebutan yang tersendiri,  misalnya saja di Australia  disebut dengan 'industry apprentice' atau ada yang menyebut 'apprentship system', di Jerman sistem ini disebut dengan 'dual system',  bahkan di negara-negara lain ada yang menyebut dengan 'tryal system'.

 

       Rencana penerapan sistem magang tersebut memang cukup ideal apabila dikaitkan dengan keinginan Depdikbud untuk mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia industri atau dunia kerja.  Dalam terminologi yang tengah populer maka sistem magang berada dalam kerangka  link and match sebagai  pijakan dalam pengembangan sistem pendidikan di Indonesia saat ini.

 

       Mendikbud Wardiman Djojonegoro sendiri menyatakan bahwa sistem magang tersebut bertujuan untuk meningkat-kan kualitas tenaga kerja Indonesia. Sistem magang bukan saja hanya bermanfaat bagi lembaga pendidikan akan teta-pi nantinya sangat bermanfaat pula bagi dunia industri; oleh karena itu  sudah tiba waktunya secara bersama-sama dunia pendidikan dan dunia industri mengkampanyekan sis-tem yang di Indonesia relatif baru ini.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives