MENTARI PENDIDIKAN 2001

Ki Supriyoko

Abstract


       Masa-masa sulit perjalanan pendidikan naional kita  di tahun 2000 baru saja kita lewati. Banyak suka duka kita rasakan di dalam menjalani perjalanan pendidikan nasional kita;  meski banyak orang sependapat bahwa rasa duka terasakan lebih dominan. Rasanya kita semua, baik pihak pemerintah maupun masyarakat,  sudah berusaha secara maksimal  untuk menampilkan kinerja pendidikan yang "apik" meski hasilnya masih jauh dari harapan.

 

       Kemarin, kita pasti merasakan demikian banyaknya kompleksitas problematika yang harus diselesaikan. Angka partisipasi yang relatif rendah,  tingkat kebutahurufan (wanita) yang tinggi, angka putus sekolah yang memprihatinkan,  mutu guru  yang masih harus ditingkatkan, kualitas lulusan yang tidak kompetitif, manajemen sekolah dan perguruan tinggi yang belum rapi, dsb. Problematika tersebut terasa makin kompleks  dengan munculnya masalah-masalah yang sebenarnya tidak perlu seperti jual beli gelar, kebocoran atau pembocoran Ebtanas, demonstrasi oleh para guru, dan sebagainya.

 

      Banyak di antara masalah-masalah tersebut di atas yang pada hari ini bukan saja tidak terselesaikan akan tetapi justru bertambah kompleks; misalnya menyangkut kualitas guru dan dosen. Bila mutu guru dan dosen tidak berhasil ditingkatkan sudah tentu mereka itu akan semakin "ketinggalan" dikarenakan laju kereta teknologi dan informasi yang tidak dapat dicegah.

 

       Bagaimanakah perjalanan pendidikan nasional Indonesia pada tahun 2001 nantinya?  Bagaimanakah sinar mentari pendidikan kita? Akankah makin bersinar terang benderang, ataukah justru semakin redup; marilah kita semua mencoba menganalisisnya.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives