SYARAT CAPRES : KOMITMEN PENDIDIKAN

Ki Supriyoko

Abstract


       Meski pelaksanaan "pesta demokrasi" rakyat Indonesia masih sekitar setahun lagi tetapi wacana mengenai capres, calon presiden, sudah bergulir cepat di masyarakat.  Siapa saja capres kita mendatang, sejauh mana peluang masing-masing capres di dalam pemilihan umum mendatang,  persyaratan apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi capres yang ideal, dsb,  adalah  masalah-masalah elementer demokrasi yang sudah menjadi wacana publik keseharian.

 

       Lebih dari sekedar wacana,  beberapa partai politik  bahkan sudah mengajukan nama-nama pasti untuk dicapreskan  dalam pemi-lihan umum tahun 2004  yang akan datang.  Hal seperti ini memang tak perlu dicegah karena masing-masing partai politik bebas menen-tukan strategi menghadapi pesta demokrasi.  Penentuan nama-nama capres dan "timing" mengumumkannya kepada publik  adalah bagian dari strategi yang dimaksud.

 

       Meskipun seorang presiden (di Indonesia)  tidak akan (lagi) memiliki wewenang penuh dan kekuasan tidak terbatas dalam menjalankan roda pemerintahan akan tetapi harus diakui  bahwa sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, ia mempunyai posisi sentral dalam menentukan arah perjalanan bangsa ke depan.

 

       Dalam prakteknya,  seorang presiden mempunyai kesempatan yang besar  untuk menentukan arah perjalanan bangsa. Perjalanan bangsa kita akan menjadi amat energik dan dinamis  kalau presiden memiliki komitmen, kecakapan, dan keluasan wawasan yang memadai untuk memimpin negeri. Sebaliknya perjalanan bangsa akan menjadi stagnan kalau presiden tidak mempunyai komitmen, kecakapan, dan keluasan wawasan yang memadai untuk memimpin negeri. 


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives