BISNIS KAUM TADMUR (1)

Mohammad Suyanto

Abstract


 Kaum Tadmur adalah kaum yang menempati kota Tadmur. Tadmur atau Tadmor (Palmyra) merupakan kota penting kuno yang terletak di oase yang berjarak 120 km Barat Daya Eufrat dan 215 km Timur Laut Damaskus, di tengah-tengah gurun pasir Syiria. Kota Tadmur (Palmyra) pada masa kuno sebagai kota kafilah dagang yang penting dalam perjalanan melintasi padang pasir Syiria dan dikenal sebagai Pengantin Wanita Padang Pasir (Bride of the Desert).

Posisi geografisnya, dengan cadangan sumber air segar dan bermineral, memungkinkan terjadinya perjumpaan bukan saja untuk bisnis antara barat dan timur, tapi juga bisnis dari selatan ke utara, yang dimulai di Arab selatan. Pemimpin kafilah dan kepala pasar muncul dalam berbagai tulisan sebagai kelompok elite masyarakat. Tadmur (nama lain Palmyra pada periode Semit kuno) bisa dipastikan merupakan pemukiman yang sangat kuno, karena ia dikutip dengan sebutan Tadma dari Amurru dalam tulisan Tiglath Pileser I (sekitar 1100 S.M). Para ahli sejarah mempercayai bahwa Palmyra berasal dari ”Pohon Palm” di daerah tersebut. Sedemikian terkesannya dengan reruntuhan itu, para penutur cerita dari Arab menggambarkannya sebagai kota ciptaan jin yang menurut mereka dipersembahkan untuk Nabi Sulaiman. Reruntuhan kota Tadmur hingga saat ini masih dapat dinikmati.

Menurut Terry Jones dan Alan Ereira dalam Barbarians, kota tersebut, pertama kali dimuat dalam dokumen Mari pada milenium ke 2 SM, yang merupakan kota bisnis dalam jaringan dagang yang luas menghubungkan Mesopotamia dan Syiria Utara. Pedagang Tadmur memiliki kapal di perairan Itali dan mengendalikan bisnis sutra pedagang India. Tadmur menjadi salah satu kota paling kaya di Timur Dekat. 

Pada pertengahan abad pertama sebelum masehi, Tadmur merupakan sebuah kota yang elegan dan kaya yang terletak sepanjang rute kafilah bisnis yang menghubungkan Persia dengan pelabuhan Mediterania dari Romawi Syiria dan Phoenisia yang datang dibawah kendali Romawi. Tadmur sebagai kota tempat pemberhentian kafilah dagang. Pada saat kota Tadmur mencapai kemakmuran, kaum Aramea yang merupakan penduduk Tadmur mengadopsi seragam dan model baju baik dari kaum Iran Persia maupun Yunani-Romawi. Ketika Kekaisaran Seleucid mengambil kendali Syiria pada 323 SM, kota tersebut terpinggirkan dan menjadi kota yang berdiri sendiri.

Pada 41 SM, Kekaisaran Romawi dibawah Mark Antony mencoba untuk menguasai kota Tadmur, tetapi kaum Tadmur meloloskan diri ke sekitar Eufrat, sehingga gagal menguasai sendiri kekayaan kota tersebut. Pada abad kedua dan ketiga Masehi. Kota metropolis gurun ini menjadi salah satu kota terkaya dikawasan Timur Dekat. Tulisan palmyra yang paling awal berasal dari 9 S.M., ketika kota itu sudah menjadi pusat dagangan yang penting antara kerajaan Romawi dan Persia. Tadmur menjadi bagian dari propinsi Romawi pada pemerintahan Tiberius (17 – 37 M).


Amikom Web Archives