MODAL DARI ORANG TUA

Mohammad Suyanto

Abstract


 Bersyukurlah kepada Allah, jika Anda mempunyai orang tua yang dapat memberi modal uang atau modal lainnya kepada Anda untuk memulai bisnis. Sebagian besar konglomerat kita memberikan modal kepada anaknya sebelum anaknya memulai bisnis. Ada yang disuruh untuk mencari atau membeli kelapa sawit ke hutan-hutan atau ke desa-desa dengan truk pengangkut kelapa sawit. Mereka diberi modal, bagaimana suka dukanya mencari kelapa sawit dan bagaimana dapat mengelola orang-orang bawah, tukang pengambil kelapa sawit atau buruh kasar. Bagaimana bernegosiasi dengan pemilik kelapa sawit. Setelah anaknya lulus dari pendidikan ini, selanjutnya modal yang diberikan adalah disekolahkan di sekolah bisnis. Setelah lulus, barulah disusul modal berikutnya, berupa perusahaan. Ia disuruh menjadi Direktur salah satu perusahaannya.

Ada pula, anak konglomerat tersebut dimodali dengan disuruh berjualan koran. Dan jualan Koran tersebut anak konglomerat tersebut dapat memahami nilai uang. Untuk mencari uang itu tidak mudah. Setelah lulus mengelola modal pertama tersebut, diberikan modal terbatas untuk dapat menyelesaikan kuliahnya dan setelah lulus baru diminta untuk memimpin perusahaan. Cara-cara seperti itulah yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha yang sukses.

Kiichiro Toyoda diberi modal oleh ayahnya berupa pendidikan otomotif. Setelah lulus, baru diberikan perusahaan tenun yang bernama Toyoda Spinning & Weaving Company. Kemudian, ia memutuskan untuk mengubah perusahaan tenun tersebut menjadi perusahaan mobil dan mengubah namanya dari Toyoda menjadi Toyota, agar lebih mudah diucapkan dan mudah diingat.

Salah satu tetangga saya yang bernama Pak Broto, bercerita kepada saya bahwa ia baru saja memberi modal anaknya. Anak tetangga saya tersebut mumbuka bisnis ayam goreng waralaba. “Lokasi yang dipilih oleh anak saya ada di dekat kampus Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang Km. 12. Saat ini Pak Yanto penghasilan anak saya tersebut setiap bulan mencapai Rp. 3 juta, itu pendapatan bersih, sudah dipotong gaji karyawan dan angsuran modal kepada saya. Sengaja saya suruh untuk mencicil modal yang telah saya berikan untuk mendidik Pak Yanto “ kata Pak Broto dengan bangga. “Bapak luar biasa mendidik putra Bapak sebagai entrepreneur. Saya acungi jempol dan salut, apalagi Bapak meminta modal yang dipakai tersebut harus dipertanggungjawabkan atau dicicil” kata saya. “Saya kan sering nonton Pak Yanto di Acara Rahasia Bisnis RBTV dan sering membaca tulisannya Pak Yanto di KR” katanya bersemangat. “Terima kasih sekali, kalau Pak Broto mengikuti pola pikir saya ” kata saya. Saya yakin di Yogya ini akan bermunculan, Pak Broto-Pak Broto lain yang mampu mendidik putranya menjadi seorang entrepreneur.

Amikom Web Archives