Strategi Unique Selling Proposition

Mohammad Suyanto

Abstract


Strategi Unique Selling Proposition (USP) dikembangkan oleh Rosser Reeves, tokoh jantung periklanan New York, Madison Avenue. Pada suatu saat ada seorang klien mendatangi kantor Reeves dan meletakkan dua koin di atas meja. ”koin milik saya yang sebelah kiri. Anda buktikan bahwa koin inilah yang terbaik” tantang si klien. Inilah masalah yang mendasar yang dihadapi setiap orang dalam periklanan. Membuktikan “Inilah yang terbaik” adalah tugas mereka, apakah tugas itu untuk produk makanan, pakaian atau produk jasa dari suatu bank. Apa slogan yang dipakai Reeves ketika menangani pasta gigi Colgate?. Reeves menggunakan slogan ”Membersihkan nafas Anda saat membersihkan gigi”. Dengan slogan ini Colgate merajai pasar selama beberapa dekade. Strategi Unique Selling Proposition berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan bagi konsumen untuk menggunakan suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter yang spesifik atau yang unik. Pendekatan ini dilakukan oleh Nescafe pada kampanye iklannya dengan “The Thing Leads To Another”. Digambarkan dalam iklannya di televisi sebuah pesawat terbang yang mati salah satu mesinnya, tetapi penumpangnya tetap selamat, berkat sebelumnya minum Nescafe.

Pada 1942, Coca-Cola meluncurkan iklan bernama “The only thing like Coca-Cola is Coca-Cola itself. It’s the real thing”. Pada 1970, Coca-Cola menggunakan slogan “It’s the real thing” selama kurang lebih satu tahun dan pelanggan langsung percaya, bahwa Coke memang the real thing, yang lainnya hanya meniru. Meskipun iklan the real thing telah hadir tiga puluh tahun yang lalu, tetapi gemanya masih terasa hingga saat ini. Konsepnya masih diasosiakan dengan Coca-Cola, wartawan koran dan majalah masih menggunakan kata ini setiap artikel yang mereka bikin. Jika wartawan akan menulis tentang cola, dapat dipastikan akan menghubungi Coca-Cola.

Garda Oto menggunakan slogan “The first to help customers” (menjadi yang pertama membantu pelanggan. Hal ini juga benar-benar diimplementasikan di lapangan dan teruji di berbagai situasi. Pasca kerusuhan massal 1998, Garda Oto menjadi yang pertama mengganti kerugian pelanggan akibat hurí-hara tersebut. Pada 2000, Garda Oto membuktikan kembali sebagai asuransi yang memberikan perlindungan terhadap resiko terorisme. Pada 2002, Garda Oto menjadi yang pertama membantu pelanggannya dalam mengevakuasi kendaraannya dari banjir dan memproses klaimnya. Pada  saat terjadi peledakan bom di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Garda Oto menjadi yang pertama datang ke lokasi kejadian. 

Amikom Web Archives