AKTUALISASI KONSEP KI HADJAR
Abstract
Jauh hari sejak sebelum dilaksanakan maka Kongres Kebudayaan 1991 sempat mengundang berbagai opini masyarakat; dari yang positif sampai yang negatif. Opini yang positif sangat banyak bermunculan, dan sangat wajar adanya; akan tetapi di sisi yang lain ada opini masyarakat yang mengandung kritik dan sinisme, antara lain menyebut bahwa Kongres Kebudayaan 1991 lebih merupakan rapat kerja Depdikbud. Barangkali berangkat dari sinisme inilah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hassan, sampai harus menjelaskan kepada masyarakat bahwa Depdikbud sekedar berperan sebagai inisiator dan fasilitator.
Namanya juga orang banyak; apapun jenis aktivitas yang dilakukan biasanya selalu mengundang opini masyara-kat, baik positif maupun negatif. Hal itu biasa terjadi di negara demokrasi; baik demokrasi liberal maupun demo-krasi yang lainnya, nonliberal. Apapun opini masyarakat maka secara jujur harus diakui bahwa Kongres Kebudayaan 1991 merupakan peristiwa kebudayaan besar dan monumental bagi bangsa Indonesia. Peristiwa sejarah kebudayaan masa lalu, kini, dan mendatang kiranya akan terlihat dan ter-diskusikan dalam peristiwa ini; meskipun secara makro.
Namanya juga orang banyak; apapun jenis aktivitas yang dilakukan biasanya selalu mengundang opini masyara-kat, baik positif maupun negatif. Hal itu biasa terjadi di negara demokrasi; baik demokrasi liberal maupun demo-krasi yang lainnya, nonliberal. Apapun opini masyarakat maka secara jujur harus diakui bahwa Kongres Kebudayaan 1991 merupakan peristiwa kebudayaan besar dan monumental bagi bangsa Indonesia. Peristiwa sejarah kebudayaan masa lalu, kini, dan mendatang kiranya akan terlihat dan ter-diskusikan dalam peristiwa ini; meskipun secara makro.