RASIONALISASI DI DUNIA PENDIDIKAN
Abstract
Gagasan rasionalisasi dalam dunia perbankan yang berkembang akhir-akhir ini cukup menyita perhatian kita; dan sudah barangtentu gagasan yang nampaknya segera akan menjadi kenyataan tersebut telah membuat cemas atau bahkan membuat stress bagi yang terkena dampaknya. Sejumlah besar karyawan dari tiga bank pemerintah, masing-masing adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Dagang Negara (BDN), dan Bank Bumi Daya (BBD) sedang berada dalam keadaan terancam oleh PHK, atau apalah nama "halus"nya, sebagai manifestasi dari kebijakan rasionalisasi tersebut.
Khabar yang cukup mencemaskan tersebut seterusnya disusul berita baru dari Jawa Timur; konon Perumtel III yang berkantor pusat di Surabaya akan mengurangi 275 kar yawannya secara bertahap. Dari Jawa Timur juga diperoleh berita bahwa Perusahaan Daerah (PD) di daerah tersebut konon juga sedang memikirkan diaplikasikannya rasionali-sasi karyawan demi pencapaian efektivitas dan efisiensi kerja yang optimal.
Bagaimana dengan karyawan di lingkungan instansi atau lembaga pendidikan? Disadari atau tidak, nampaknya keadaan ini juga telah melanda dunia pendidikan meskipun di dalam skala yang tidak sama. Beberapa sekolah swasta dari berbagai jenjang pendidikan yang kekurangan siswa konon terpaksa mem-phk-kan sebagian para gurunya. Apakah argumentasinya? Apalagi kalau tidak efektivitas dan efi-siensi. Bagi sekolah swasta dengan minimnya siswa maka minim pula income sekolah; dan ....
Khabar yang cukup mencemaskan tersebut seterusnya disusul berita baru dari Jawa Timur; konon Perumtel III yang berkantor pusat di Surabaya akan mengurangi 275 kar yawannya secara bertahap. Dari Jawa Timur juga diperoleh berita bahwa Perusahaan Daerah (PD) di daerah tersebut konon juga sedang memikirkan diaplikasikannya rasionali-sasi karyawan demi pencapaian efektivitas dan efisiensi kerja yang optimal.
Bagaimana dengan karyawan di lingkungan instansi atau lembaga pendidikan? Disadari atau tidak, nampaknya keadaan ini juga telah melanda dunia pendidikan meskipun di dalam skala yang tidak sama. Beberapa sekolah swasta dari berbagai jenjang pendidikan yang kekurangan siswa konon terpaksa mem-phk-kan sebagian para gurunya. Apakah argumentasinya? Apalagi kalau tidak efektivitas dan efi-siensi. Bagi sekolah swasta dengan minimnya siswa maka minim pula income sekolah; dan ....