HUBUNGAN ASIMETRIS PTN-PTS
Abstract
Kalau kita sempat membuka karya indah dan bermutu dari seorang peneliti termasyhur, Morris Rosenberg, yang diberi titel "The Logic of Survey Analysis" (1968) maka kita akan mendapatkan pengetahuan yang sangat bermanfaat mengenai jenis-jenis hubungan antar variabel. Secara terinci dan sistematis buku ini memang berbicara banyak mengenai masalah tersebut.
Pada dasarnya terdapat tiga jenis hubungan yang dideskripsikan dalam karya tulis tersebut; masing-masing adalah hubungan simetris (symmetrical relationship), hu-bungan asimetris (asymmetrical relationship), dan hubung an timbal-balik (resiprocal relationship). Hubungan yang pertama melukiskan tidak adanya pengaruh antar variabel, jenis hubungan yang kedua melukiskan pengaruh sepihak da ri dua variabel yang saling berhubungan, dan jenis yang ketiga melukiskan adanya pengaruh timbal-balik antar va-riabel yang saling berhubungan.
Dalam kaitannya dengan hubungan antara PTN dengan PTS maka rektor UGM, Mochamad Adnan, melukiskannya seba-gai hubungan asimetris; maksudnya bahwa arah pengaruhnya lebih bersifat sepihak.
Secara kontekstual apa yang dilukiskan oleh Pak Adnan tersebut khususnya berkaitan dengan pemanfaatan do sen PTN yang membantu mengajar (baca: "nyambi") pada PTS di DIY. Pada kenyataannya saat ini memang banyak tenaga edukatif UGM yang membantu mengajar pada PTS, baik yang prosedurnya dilakukan secara resmi maupun yang dilakukan lewat pintu belakang; baik yang membantu pada PTS besar maupun pada PTS kecil.
Pada dasarnya terdapat tiga jenis hubungan yang dideskripsikan dalam karya tulis tersebut; masing-masing adalah hubungan simetris (symmetrical relationship), hu-bungan asimetris (asymmetrical relationship), dan hubung an timbal-balik (resiprocal relationship). Hubungan yang pertama melukiskan tidak adanya pengaruh antar variabel, jenis hubungan yang kedua melukiskan pengaruh sepihak da ri dua variabel yang saling berhubungan, dan jenis yang ketiga melukiskan adanya pengaruh timbal-balik antar va-riabel yang saling berhubungan.
Dalam kaitannya dengan hubungan antara PTN dengan PTS maka rektor UGM, Mochamad Adnan, melukiskannya seba-gai hubungan asimetris; maksudnya bahwa arah pengaruhnya lebih bersifat sepihak.
Secara kontekstual apa yang dilukiskan oleh Pak Adnan tersebut khususnya berkaitan dengan pemanfaatan do sen PTN yang membantu mengajar (baca: "nyambi") pada PTS di DIY. Pada kenyataannya saat ini memang banyak tenaga edukatif UGM yang membantu mengajar pada PTS, baik yang prosedurnya dilakukan secara resmi maupun yang dilakukan lewat pintu belakang; baik yang membantu pada PTS besar maupun pada PTS kecil.