SILANG PENDAPAT TENTANG "MULTIPLE CHOICE"
Abstract
Tes pilihan ganda (multiple choice) --selanjutnya untuk penulisan ini disingkat dengan TPG-- yang termasuk dalam kelompok tes objektif kembali dipermasalahkan oleh banyak orang; khususnya menyangkut kukurangan-kekurangan yang dimilikinya. TPG tidak dapat menjangkau kemampuan analisis dan sintesis anak didik, TPG membuat anak didik menjadi malas belajar, TPG membuat anak didik menyenangi permainan "untung-untungan", dan sebagainya.
Kritik terhadap adanya kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh TPG tersebut rasanya memang sangat wajar dan argumentatif; akan tetapi ada satu kritik pedas yang serius dan sangat fundamental, yaitu TPG telah mengakibatkan "mandeg"-nya kemampuan penalaran anak didik kita dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Ambil contoh: sistem EBTANAS yang mengembangkan pola TPG telah mengakibatkan lulusan SMTA kurang sanggup berfikir analitis dan sintesis. Buktinya..? Siswa-siswa Indonesia yang diikutkan dalam berbagai lomba ilmiah di luar negeri, dengan jenis-jenis soal analitis, ternyata tidak pernah menang pada hal mereka memiliki NEM tinggi.
Kritik terhadap adanya kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh TPG tersebut rasanya memang sangat wajar dan argumentatif; akan tetapi ada satu kritik pedas yang serius dan sangat fundamental, yaitu TPG telah mengakibatkan "mandeg"-nya kemampuan penalaran anak didik kita dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Ambil contoh: sistem EBTANAS yang mengembangkan pola TPG telah mengakibatkan lulusan SMTA kurang sanggup berfikir analitis dan sintesis. Buktinya..? Siswa-siswa Indonesia yang diikutkan dalam berbagai lomba ilmiah di luar negeri, dengan jenis-jenis soal analitis, ternyata tidak pernah menang pada hal mereka memiliki NEM tinggi.