MENSYUKURI PENUTUPAN PROGRAM STUDI IKIP
Abstract
Kebijakan baru yang dikeluarkan Depdikbud untuk menutup beberapa program studi dilingkungan IKIP benar-benar telah dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat beberapa program studi dilingkungan IKIP sudah tidak menerima mahasiswa baru lagi dalam masa seleksi tahun ini.
Untuk tahun 1987 ini program studi kependidikan yang me-ngalami penutupan tidak tanggung-tanggung jumlahnya; ialah sebanyak 209 (baca: duaratus sembilan) program studi. Keseluruhan program studi yang ditutup ini dibawah naungan lembaga pendidikan tinggi kependidikan, yang terdiri dari 23 FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan 10 IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) yang tersebar pada PTN di seluruh negeri ini.
Program studi yang ditutup pada umumnya merupakan program studi yang lulusannya tidak langsung "berdiri" didepan kelas; diantaranya ialah program studi Bimbingan & Penyuluhan, Filsafat Pendidikan, sosiologi Pendidikan, Administrasi Pendidikan, dsb. Sebagaimana diketahui pada umumnya lulusan program studi Bimbingan & Penyuluhan menjadi seorang 'konselor' yang jarang "berdiri" di depan kelas. Demikian pula dengan program studi yang lainnya.
Kesempatan kerja yang makin lama semakin terbatas pada beberapa lulusan program studi tertentu secara langsung telah berakibat pada semakin tidak menentunya nasib lulusan program studi yang bersangkutan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, oleh karena itu Depdikbud segera mengambil kebijakan menutup program studi semacam ini.
Untuk tahun 1987 ini program studi kependidikan yang me-ngalami penutupan tidak tanggung-tanggung jumlahnya; ialah sebanyak 209 (baca: duaratus sembilan) program studi. Keseluruhan program studi yang ditutup ini dibawah naungan lembaga pendidikan tinggi kependidikan, yang terdiri dari 23 FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) dan 10 IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan) yang tersebar pada PTN di seluruh negeri ini.
Program studi yang ditutup pada umumnya merupakan program studi yang lulusannya tidak langsung "berdiri" didepan kelas; diantaranya ialah program studi Bimbingan & Penyuluhan, Filsafat Pendidikan, sosiologi Pendidikan, Administrasi Pendidikan, dsb. Sebagaimana diketahui pada umumnya lulusan program studi Bimbingan & Penyuluhan menjadi seorang 'konselor' yang jarang "berdiri" di depan kelas. Demikian pula dengan program studi yang lainnya.
Kesempatan kerja yang makin lama semakin terbatas pada beberapa lulusan program studi tertentu secara langsung telah berakibat pada semakin tidak menentunya nasib lulusan program studi yang bersangkutan karena sulitnya mendapatkan pekerjaan, oleh karena itu Depdikbud segera mengambil kebijakan menutup program studi semacam ini.