DANA PENELITIAN DALAM RAPBN

Ki Supriyoko

Abstract


       Sebuah tradisi politis pidato presiden menjelang tahun anggaran baru untuk menghantar Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) di hadapan anggota wakil rakyat kiranya merupakan kebiasaan yang konstruktif;  apalagi pidato tersebut secara langsung dapat dinikmati oleh masyarakat luas, meskipun harus melalui bantuan media. Dengan mengikuti pidato presiden ini kita dapat mengetahui secara lebih pasti kemampuan ekonomi "rumah tangga" negara,  seka-ligus kebijakan dan strategi pembangunan yang akan ditempuhnya.

 

       Kiranya  kita pantas bersyukur,  di tengah-tengah gencarnya ber-bagai isu politis dunia yang menimbulkan berbagai spekulasi di bidang sosial dan ekonomi (antara lain "perang" di Bosnia dan Chechnya) ternyata RAPBN 1995/1996  mengalami kenaikan yang berarti apabila dibandingkan dengan APBN 1994/1995 yang sedang berjalan ini.

 

       Lebih dari itu upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantung-an terhadap pihak "luar",  meskipun belum hilang sama sekali,  makin terlihat dalam formulasi RAPBN 1995/1996 tersebut.  Kiranya hal ini menyiratkan semakin mantapnya kemandirian kita dalam menjalankan roda-roda pembangunan.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives