ANALISIS KOMPARATIF KURIKULUM 1984 SEKOLAH MENENGAH ATAS
Abstract
Pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawabkan semenjak diaplikasikannya kurikulum baru di sekolah menengah umum tingkat atas (SMA), Kurikulum 1984 SMA, adalah benarkah kurikulum baru lebih bersifat kualitatif dibanding dengan kurikulum lama; dalam artian bahwa struktur dan materi kurikulum baru lebih menunjang proses belajar mengajar di perguruan tinggi.
Apabila dibandingkan terhadap struktur kurikulum lama (1975) maka kurikulum baru (1984) memang mempunyai karakteristik yang spesifik; ialah terletak pada adanya pengelompokan antara 'kelompok mata pelajaran inti' dengan 'kelompok mata pelajaran pilihan' pada struktur kurikulum baru.
Kelompok mata pelajaran inti wajib diikuti oleh seluruh siswa dari semua program (A1, A2, A3 SERTA A4); sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan hanya diikuti oleh siswa dari setiap program, artinya untuk program yang berbeda maka kelompok mata pelajaran pilihannya ber beda pula.
Dari sisi lain, yang kemudian menimbulkan semacam "keasingan" adalah materi kurikulum itu sendiri. Pada prinsipnya kalau diamati secara cermat materi kurikulum baru tidak menunjukkan perbedaan yang menyolok dari ku-rikulum lama. Disini kemudian menimbulkan "keasingan" tentang kualitas kurikulum baru; benarkah kurikulum baru atau kurikulum 1984 SMA lebih menunjang proses belajar mengajar di perguruan tinggi?
Apabila dibandingkan terhadap struktur kurikulum lama (1975) maka kurikulum baru (1984) memang mempunyai karakteristik yang spesifik; ialah terletak pada adanya pengelompokan antara 'kelompok mata pelajaran inti' dengan 'kelompok mata pelajaran pilihan' pada struktur kurikulum baru.
Kelompok mata pelajaran inti wajib diikuti oleh seluruh siswa dari semua program (A1, A2, A3 SERTA A4); sedangkan kelompok mata pelajaran pilihan hanya diikuti oleh siswa dari setiap program, artinya untuk program yang berbeda maka kelompok mata pelajaran pilihannya ber beda pula.
Dari sisi lain, yang kemudian menimbulkan semacam "keasingan" adalah materi kurikulum itu sendiri. Pada prinsipnya kalau diamati secara cermat materi kurikulum baru tidak menunjukkan perbedaan yang menyolok dari ku-rikulum lama. Disini kemudian menimbulkan "keasingan" tentang kualitas kurikulum baru; benarkah kurikulum baru atau kurikulum 1984 SMA lebih menunjang proses belajar mengajar di perguruan tinggi?