MEMPERKECIL KADAR DEPENDENSITAS PTS

Ki Supriyoko

Abstract


       Apabila inspirasi belum mau singgah pada hal "dewi malam" meminta untuk menulis naskah, maka saya cepat-cepat ambil sepeda butut untuk putar-putar kota sambil menikmati dan mensyukuri kebesaran Tuhan. Tidak peduli jam sepuluh, duabelas atau jam dua malam sekalipun. Kebiasaan ini saya tekuni sejak beberapa tahun terakhir ini.

       Malam itu juga! Ketika hasrat hati ingin menulis tetapi inspirasi belum datang maka saya cepat-cepat ambil sepeda butut untuk putar-putar kota sebelum akhirnya berhenti di sebuah tempat untuk "bergudeg lesehan"; makanan rakyat yang konon sudah mendunia (yang jelas merupakan sektor  informal yang  kokoh dipertahankan untuk mengacu predikat kota ini).

       Belum lagi pesanan dihidangkan, datanglah tiga pemuda yang mendekati saya. Mereka mengaku berstatus mahasiswa dari sebuah PTS yang cukup punya nama di Yogya ini; ketiganya mengaku sudah kenal saya; mengikuti tulisan-tulisan saya (bahkan yang satu mengaku sering mengikuti seminar saya di berbagai kesempatan); akhirnya ... mereka mengkritik artikel saya pada 'Kedaulatan Rakyat' edisi 17 Desember 1986, di bawah titel "Sejarah Baru PTS Segera Datang".

       Dalam artikel tersebut saya menulis bahwa dengan terbitnya SK Mendikbud Nomer: 020/U/1986 tentang pelaknanaan ujian negara bagi mahasiswa perguruan tinggi swasta, maka salah satu "trouble" ujian negara mulai dapat diatasi (tentunya kalau sudah direalisir pelaksanaannya), terutama yang menyangkut waktu tempuh.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives