KI HADJAR SEBAGAI FIGUR 'PANDHITA SINATRIYA'
Abstract
Lahir pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Pada tanggal 4 November 1907 menikah dengan R.A. Soetartinah Sasraningrat, tgl 6 September 1916 berangkat ke Belanda sebagai orang buangan, tgl 6 September 1919 kembali ke tanah air, tgl 3 Juli 1922 mendirikan Perguruan Tamansiswa dan pada tgl 1 Oktober 1932 mulai memimpin perlawanan menentang 'Ordonansi Sekolah Liar'.
Pada tgl 17 Agustus 1945 diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada Kabinet yang pertama, sekaligus merupakan menteri pendidikan RI yang pertama. Pada tanggal 19 Desember 1956 mendapatkan gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada, walaupun akhirnya gelar tersebut tidak pernah 'dipakainya', dan pada tgl 26 April 1959 wafat di Yogyakarta. Beribu-ribu bahkan berpuluh-puluh ribu anggota masyarakat mengiringi jenazahnya sampai ke tempat peristirahatan yang terakhir dengan sukarela, 'ikhlas tanpa paksa'.
Itulah riwayat singkat RM Soewardi Suryaningrat yang akhirnya lebih kita kenal dengan Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar mempunyai andil yang sangat besar dalam 'memin- terkan' bangsa Indonesia, di samping untuk mengenyahkan penjajah dari bumi pertiwi juga untuk membangun negara dan bangsa. Berbagai tanda jasa pernah diterimanya antara lain (Bintang Maha Putra tingkat Satu, Satya Lencana Kemerdekaan, Doktor Kehormatan di bidang Ilmu Kebudayaan, dsb.).
Pada tgl 17 Agustus 1945 diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada Kabinet yang pertama, sekaligus merupakan menteri pendidikan RI yang pertama. Pada tanggal 19 Desember 1956 mendapatkan gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada, walaupun akhirnya gelar tersebut tidak pernah 'dipakainya', dan pada tgl 26 April 1959 wafat di Yogyakarta. Beribu-ribu bahkan berpuluh-puluh ribu anggota masyarakat mengiringi jenazahnya sampai ke tempat peristirahatan yang terakhir dengan sukarela, 'ikhlas tanpa paksa'.
Itulah riwayat singkat RM Soewardi Suryaningrat yang akhirnya lebih kita kenal dengan Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar mempunyai andil yang sangat besar dalam 'memin- terkan' bangsa Indonesia, di samping untuk mengenyahkan penjajah dari bumi pertiwi juga untuk membangun negara dan bangsa. Berbagai tanda jasa pernah diterimanya antara lain (Bintang Maha Putra tingkat Satu, Satya Lencana Kemerdekaan, Doktor Kehormatan di bidang Ilmu Kebudayaan, dsb.).