EROSI EKSISTENSI STUDI NON-SMA?
Abstract
Suatu saat tubuh saya terdampar di Bentheim, sebuah kota kecil di Jerman Barat. Sewaktu tengah menikmati sebuah minuman disebuah restoran tepi stasiun ada orang yang bertanya kepada saya, "Apakah dinegaramu sudah ada kereta api ?"
Pertanyaan 'bodoh' semacam itu pernah saya dapati sewaktu berkunjung di Antwerpen Belgia. Tentu saja secara reflek pertanyaan itu cepat saya jawab 'Ya', bahkan 'Ya sekali'. Tetapi serenta pertanyaan tersebut berkembang menjadi apakah negaramu (maksudnya: Indonesia) sudah mampu membuat kereta api sendiri, mampuslah saya. Mampus sekali !
Di penginapanpun pikiran tentang bumi pertiwi masih melayang. Di daerah Batur Klaten kita punya kegiatan pengecoran logam yang sudah bertahun-tahun usianya, meski masih dilakukan secara tradisional atau semi modern. Bahkan sebagian masyarakat disana sudah mampu membuat pipa- pipa besar yang kualitasnya tidak kalah dengan bikinan pabrik.
Kita juga punya Krakatau Steel yang telah mampu mengolah baja dengan cara moderen. Pabrik baja terbesar di Indonesia yang produksinya semakin meraja-lela.
Pertanyaan 'bodoh' semacam itu pernah saya dapati sewaktu berkunjung di Antwerpen Belgia. Tentu saja secara reflek pertanyaan itu cepat saya jawab 'Ya', bahkan 'Ya sekali'. Tetapi serenta pertanyaan tersebut berkembang menjadi apakah negaramu (maksudnya: Indonesia) sudah mampu membuat kereta api sendiri, mampuslah saya. Mampus sekali !
Di penginapanpun pikiran tentang bumi pertiwi masih melayang. Di daerah Batur Klaten kita punya kegiatan pengecoran logam yang sudah bertahun-tahun usianya, meski masih dilakukan secara tradisional atau semi modern. Bahkan sebagian masyarakat disana sudah mampu membuat pipa- pipa besar yang kualitasnya tidak kalah dengan bikinan pabrik.
Kita juga punya Krakatau Steel yang telah mampu mengolah baja dengan cara moderen. Pabrik baja terbesar di Indonesia yang produksinya semakin meraja-lela.