KOMPLEKSITAS PROBLEMATIKA PENDIDIKAN KITA

Ki Supriyoko

Abstract


       Pendidikan di Indonesia masih sarat dengan problematika; inilah salah satu kesimpulan dari sebuah diskusi akademik yang diselengga-rakan oleh sebuah lembaga pendidikan di Yogyakarta baru-baru ini. Sebuah formulasi kesimpulan yang sederhana, bahkan mungkin sangat sederhana, akan tetapi dapat menunjukkan betapa beratnya tugas-tugas kita di bidang pendidikan.

 

       Kiranya tak ada orang yang tidak sependapat dengan pernyataan tersebut. Pada kenyataannya memang demikian; sekarang ini berbagai komplesitas problematika masih membebani pendidikan kita. Apabila dirinci kompleksitas problematika pendidikan di negara kita bergerak ke tiga jalur ekstremitas sekaligus;  masing-masing ialah problematika kuantitas, problematika kualitas dan problematika relevansitas. Ketiga ekstremitas problematika pendidikan ini bergerak secara simultan atau bersamaan sehingga membuat tidak gampangnya mencari solusi yang dapat menyentuh ketiganya sekaligus.

 

       Kalau kita berbicara mengenai problematika kuantitas maka bisa kita cermati dalam berbagai indikasi;  antara lain menyangkut Tingkat Partisipasi Pendidikan (TPP), jumlah guru, serta jumlah dosen untuk bidang-bidang ilmu tertentu. Secara konkrit kita bisa mengambil ilustrasi TPP SLTP misalnya; saat ini TPP SLTP di negara kita berkisar pada angka 53%, artinya baru 53 dari tiap-tiap 100 anak usia SLTP (13 s/d 15 tahun) yang bersekolah. Angka nasionalnya ialah baru 6,98 juta anak usia SLTP yang bersekolah dari jumlah keseluruhan 13,24 juta anak; artinya masih ada 6,26 juta anak yang harus disekolahkan.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives