PRESTASI TIGA DIMENSI DIY

Ki Supriyoko

Abstract


       Pada sebuah diskusi tentang kompleksitas dan prestasi pendidikan di Jakarta baru-baru ini yang diikuti oleh para pengamat serta praktisi pendidikan dari beberapa daerah saya mengajukan berbagai problematika unik yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); tentu tak lupa juga prestasi yang telah dicapainya.  Apa yang saya ajukan men-dapat perhatian yang mahaserius dari para peserta diskusi, barangkali saja salah satu penyebabnya adalah masih adanya semacam pengakuan terhadap DIY sebagai kota pelajar dan pendidikan.

 

       Propinsi DIY memang menyimpan berbagai problematika yang unik, misalnya problematika mengenai adanya "kelebihan" sekolah di tingkat SD.  Hal ini saya anggap unik karena di tengah-tengah kurang-nya sarana dan fasilitas pendidikan di negara kita,termasuk kurangnya gedung SD, ternyata di DIY justru terjadi kelebihan. Keunikan ini menjadi lebih nyata sebab birokrasi dan pakar pendidikan Yogyakarta yang cukup dikenal kualifikasinya ternyata kurang berdaya mensolusi problematika tersebut. Ini merupakan contoh problematika pendidikan yang unik yang tidak ditemui oleh propinsi lain pada umumnya.

 

       Bagaimana dengan prestasi pendidikannya? Apakah Yogyakarta yang sejak awal kemerdekaan dulu dikenal sebagai "pusat" pendidikan di negeri ini masih mampu mempertahankan prestasinya?


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives