TENTANG "ANAK MANIS" PGRI
Abstract
Awal bulan ini, tepatnya 4-9 Juli 1994, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berhasil menorehkan pres-tasi yang perlu disaluti; yaitu dalam menyelenggarakan kongresnya di Jakarta berhasil menghadirkan peserta yang jumlahnya mencapai 11.000 orang. Ini memang prestasi ka-rena seingat saya belum pernah ada organisasi profesi di negeri ini yang mampu mengumpulkan massa sebanyak itu.
Sebagai komparasi misalnya kongres atau pertemuan serupa oleh organisasi profesi lainnya seperti Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Jakarta, Ikatan Sarjana Psi-kologi Indonesia (ISPsI) di Semarang, Ikatan Peminat dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) di Denpasar, Ikatan Dok ter Indonesia (IDI) di Yogyakarta,Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI),dsb, belum pernah berhasil menyamai dan apalagi melebihi prestasi PGRI.Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang juga baru saja berkongres di Jakar ta jumlah pesertanya tak lebih dari 1.000 orang.
Tanpa mengurangi nilai prestasi maka keberhasilan PGRI mengumpulkan massa sebanyak itu ada yang mengatakan wajar karena organisasi ini memang "raksasa". Organisasi ini menghimpun guru, dan Indonesia tergolong kaya dengan guru. Apabila di negara kita jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) hampir mencapai 4 juta orang maka sekitar 1,8 juta di antaranya berprofesi guru. Itulah sebabnya maka orga-nisasi guru dapat meraksasa.