STRATEGI MASUK UNIVERSITAS

Ki Supriyoko

Abstract



       Ketidak-seimbangan antara kuantitas lulusan SMTA dengan daya tampung perguruan tinggi masih merupakan ciri khas utama di dalam sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini. Demikian besarnya ratio calon terhadap daya tampung menyebabkan setiap calon harus punya strategi untuk dapat merebut satu jatah kursi dari sekian ribu yang disediakan.

      Mengandalkan motivasi saja nampaknya amat mustahil untuk bisa meraih sukses, demikian pula hanya mengandalkan latar belakang ekonomi/dana. Sedangkan mengandalkan kepandaian saja nampaknya juga belum memberikan kepuasan dan kemantapan penuh oleh karena faktor 'luck' masih sangat sering berbicara dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru.

       Tentu semua itu merupakan hal yang menarik. Coba kalau anda memiliki persediaan waktu yang cukup untuk mengadakan penelitian (research) maka dari data yang masuk secara dini sudah dapat diin-terpretasi bahwa tak semua calon yang gagal masuk perguruan tinggi memiliki aikyu yang lebih rendah dari mereka yang lolos sensor.

       Dari itu semua kemudian timbullah beberapa pertanyaan, "Kena-pa demikian ...?",  dan kemudian, "Lalu bagaimana resep untuk dapat masuk perguruan tinggi?".

       Meski kedua pertanyaan tersebut  tidak mudah  untuk menjawab-nya tetapi saya sangat yakin bahwa kita akan lebih pandai mengajukan jawaban untuk pertanyaan yang pertama daripada pertanyaan yang kedua atau yang terakhir, sebab meskipun tak formal banyak di antara masyarakat kita yang sesungguhnya boleh diberi predikat "pengamat pendidikan dan sosial".

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives