SEKOLAH SWASTA: 'MOBIL REYOT'!

Ki Supriyoko

Abstract


       Kalau anda akan pergi ke Amsterdam menggunakan pesawat, maka begitu pesawat anda 'take off' dari Halim Perdana Kusumah tiba-tiba saja sudah mendarat di Schiphol. Pesawat anda hanya berhenti dibeberapa kota saja sekedar untuk mengisi bahan bakar atau menaikkan penumpang (passengers -biar lebih gagah), misalnya di Singapura - Colombo - Karachi - Wina, atau pakai route lain lagi Singapura - Dehli - Karachi - Frankfurt.

       Di setiap kota anda hanya diberi waktu enam puluh menit,  dan setelah dikurangi untuk 'ini-itu' tinggallah tiga puluh menit waktu anda untuk melihat-lihat apa yang ada disekitar pelabuhan udara tersebut. Praktis perjalan an anda menggunakan pesawat terbang yang hampir dua pu-luh empat jam itu hampir tidak memberikan kesan yang banyak kepada anda maupun teman-teman anda dalam satu pesawat.

       Sekarang cobalah anda menuju ke Yogya menggunakan mobil reyot dari Jakarta. Tiba-tiba saja ditengah perja- lanan anda harus berhenti untuk mengisi bahan bakar yang mau habis,  membetulkan knalpot yang mau lepas, mengen-cangkan baut yang mulai kendor, atau membereskan packing yang mulai bocor dan sebagainya.

       Perjalanan anda ini tentu lebih berat tetapi sa-ngat mengasyikkan.  Sambil mengencangkan baut kita dapat melihat luasnya sawah dengan padinya yang menguning, sam bil membetulkan knalpot kita dapat menik mati segarnya udara hutan jati atau sambil memberesi packing kita bisamemandangi wajah-wajah gadis desa yang serba polos, dsb. Ternyata walau perjalan an anda ini berat tetapi banyak memberikan kesan tersen diri disudut kepala anda.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives