KURIKULUM INTI DAN KELINCI SWASTA

Ki Supriyoko

Abstract


Dalam sebuah brain storming semakin banyak peserta yang mau menyumbangkan pemikirannya tentu membuat suasana menjadi lebih 'hidup', sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang relatif lebih sempurna. Ibarat pasar, makin banyak yang membuat pasar itu semakin ramai dan hidup.

Apakah ini juga berlaku dalam dunia pendidikan kita, amat-lah sulit untuk mengatakan. Yang jelas akhir-akhir ini banyak gagasan-gagasan yang muncul, yang kadang-kadang menyita waktu luang kita untuk meresponnya sebagai warga yang aktif dan dinamis.

Barangkali masih segar dalam ingatan kita bahwa gagasan-gagasan yang muncul di beberapa waktu yang relatif belum lama. Dari konsep tentang The Best Ten atau Top Ten, Penggantian Sistem Ujian Proyek Perintis sampai pada Sistem Praseleksi, dan kini muncul gagasan baru tentang penggantian kurikulum.

Gagasan ini adalah merupakan penggabungan IPA dan IPS dan menggantian kurikulum tujuh lima (1975) dengan 'kurikulum inti' yang tentu saja dipandang mengandung banyak segi-segi positifnya bila dibanding dengan segi negatifnya. Walaupun disadari pula bahwa dalam penerapannya tentunya akan dijumpai hambatan-hambatan yang tidak ringan.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives