TENAGA EDUKATIF BERPERAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN PTS
Abstract
Bila kita tidak bosan-bosannya menengok statistik tentang jumlah PTS yang menyelenggarakan kegiatan di negara tercinta ini mungkin akan kita dapatkan bahwa angka-angkanya semakin membesar untuk setiap tahunnya. Ini berarti bahwa hampir setiap tahun akan kita temui PTS-PTS baru (paling tidak fakultas atau jurusan baru) yang muncul di negara kita.
Di Yogyakarta sendiri memiliki tidak kurang dari 30 (tiga puluh) PTS; jumlah ini baru terbatas pada PTS-PTS yang memiliki status baik 'Terdaftar', 'Diakui' ataupun yang sudah 'Disamakan' (atau satu PTS dengan beberapa jurusan pada fakultasnya yang telah mendapat status akreditasi). Jumlah ini tentunya belum atau tidak termasuk di antara PTS-PTS yang statusnya masih berada dalam proses atau bahkan tidak memiliki status sama sekali karena tidak memenuhi persyaratan yang telah digariskan.
Salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan PTS tersebut adalah kuantitas dan kualitas output PTS yang bersangkutan. Bagaimanakah mungkin sebuah PTS akan dikatakan berhasil kalau hampir tidak pernah meluluskan sarjana (dan/atau sarjana muda). Atau sebaliknya bagi PTS yang setiap semester atau setiap tahun akademik bisa meluluskan sarjana-sarjana baru tentu saja merupakan PTS yang telah berhasil dalam salah satu misinya.
Sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan PTS tersebut adalah terletak pada tenaga edukatifnya, seperti sering kita dengar sebuah pepatah yang menyatakan "Jangan mengharapkan hasil yang baik bila gurunya tidak baik". Pepatah ini menunjukkan bahwa tenaga edukatif sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan belajar.
Di Yogyakarta sendiri memiliki tidak kurang dari 30 (tiga puluh) PTS; jumlah ini baru terbatas pada PTS-PTS yang memiliki status baik 'Terdaftar', 'Diakui' ataupun yang sudah 'Disamakan' (atau satu PTS dengan beberapa jurusan pada fakultasnya yang telah mendapat status akreditasi). Jumlah ini tentunya belum atau tidak termasuk di antara PTS-PTS yang statusnya masih berada dalam proses atau bahkan tidak memiliki status sama sekali karena tidak memenuhi persyaratan yang telah digariskan.
Salah satu indikator untuk mengetahui keberhasilan PTS tersebut adalah kuantitas dan kualitas output PTS yang bersangkutan. Bagaimanakah mungkin sebuah PTS akan dikatakan berhasil kalau hampir tidak pernah meluluskan sarjana (dan/atau sarjana muda). Atau sebaliknya bagi PTS yang setiap semester atau setiap tahun akademik bisa meluluskan sarjana-sarjana baru tentu saja merupakan PTS yang telah berhasil dalam salah satu misinya.
Sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan PTS tersebut adalah terletak pada tenaga edukatifnya, seperti sering kita dengar sebuah pepatah yang menyatakan "Jangan mengharapkan hasil yang baik bila gurunya tidak baik". Pepatah ini menunjukkan bahwa tenaga edukatif sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan belajar.