MEMUTAR RODA PENDIDIKAN DENGAN ENERJI BARU
Abstract
Mulai tanggal 1 April 1996 ini roda-roda pendidikan nasional kita akan diputar dengan "enerji" baru; yaitu dengan dana yang meningkat secara signifikan kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti kita ketahui anggaran sektor pendidikan dan kebudayaan di dalam formulasi RAPBN 1996/1997 mengalami kenaikan dibanding APBN 1995/1996; yaitu dari 3,36 trilyun rupiah naik menjadi 3,97 trilyun rupiah. Anggaran pendidikan ini harus didistribusi ke berbagai subsektor sekaligus; yaitu subsektor pendidikan umum, pendidikan luar sekolah dan kedinasan, kebudayaan nasional dan kepercayaan ter-hadap Tuhan YME, serta subsektor pemuda dan olah raga.
Dari subsektor-subsektor pendidikan tersebut selanjutnya masih harus didistribusi lagi ke berbagai alokasi; misalnya anggaran subsektor pendidikan umum masih harus didistribusi ke alokasi pendidikan dasar, alokasi pendidikan menengah dan alokasi pendidikan tinggi.
Yang cukup menarik kita cermati dalam pengalokasian anggaran subsektor pendidikan umum tahun ini adalah pada alokasi pendidikan dasar (dikdas) dan alokasi pendidikan tinggi (dikti). Anggaran dikdas yang jumlahnya sudah tinggi ternyata mengalami kenaikan. Tahun ini anggaran dikdas hampir mencapai satu trilyun rupiah, atau tepatnya 903,8 milyar rupiah. Anggaran ini terdiri dari dua sumber, masing-masing anggaran rupiah murni dari RAPBN 1996/1997 sebesar 677,6 milyar rupiah dan bantuan luar negeri sebesar 226,2 milyar rupiah.
Anggaran dikti juga tidak kalah menariknya; meskipun jumlahnya tidak lebih besar dari anggaran dikdas akan tetapi kenaikannya ternyata sangat significance, yaitu dari 469 milyar rupiah di tahun anggaran 1995/1996 menjadi 603,3 milyar rupiah di tahun anggaran 1996/1997. Nilai kenaikan yang mencapai 28,64 persen ini tentu sangatlah tinggi mengingat anggaran pendidikan itu sendiri secara keseluruhan nilai kenaikannya kurang dari 19 persen.
Dari subsektor-subsektor pendidikan tersebut selanjutnya masih harus didistribusi lagi ke berbagai alokasi; misalnya anggaran subsektor pendidikan umum masih harus didistribusi ke alokasi pendidikan dasar, alokasi pendidikan menengah dan alokasi pendidikan tinggi.
Yang cukup menarik kita cermati dalam pengalokasian anggaran subsektor pendidikan umum tahun ini adalah pada alokasi pendidikan dasar (dikdas) dan alokasi pendidikan tinggi (dikti). Anggaran dikdas yang jumlahnya sudah tinggi ternyata mengalami kenaikan. Tahun ini anggaran dikdas hampir mencapai satu trilyun rupiah, atau tepatnya 903,8 milyar rupiah. Anggaran ini terdiri dari dua sumber, masing-masing anggaran rupiah murni dari RAPBN 1996/1997 sebesar 677,6 milyar rupiah dan bantuan luar negeri sebesar 226,2 milyar rupiah.
Anggaran dikti juga tidak kalah menariknya; meskipun jumlahnya tidak lebih besar dari anggaran dikdas akan tetapi kenaikannya ternyata sangat significance, yaitu dari 469 milyar rupiah di tahun anggaran 1995/1996 menjadi 603,3 milyar rupiah di tahun anggaran 1996/1997. Nilai kenaikan yang mencapai 28,64 persen ini tentu sangatlah tinggi mengingat anggaran pendidikan itu sendiri secara keseluruhan nilai kenaikannya kurang dari 19 persen.