POPULARITAS DAN KEGAGALAN UT

Ki Supriyoko

Abstract


       Dua puluh delapan tahun yang silam ketika Emerson melaporkan hasil risetnya yang menyatakan adanya kelayakan dikembangkannya sistem pendidikan "jarak jauh" (distance learning) untuk perluasan pelayanan pendidikan di Indonesia (L.H.S. Emerson,  "Education in Indonesia : Diagnosis of the Present Situasion with Identification of Priorities Development" (1969) maka  UNESCO segera memberi rekomendasi akademik sesuai dengan temuan Emerson itu. Artinya: secara akademik  pengembangan pendidikan jarak jauh di Indonesia memang sudah layak dilaksanakan.

       Hampir bersamaan waktu dengan moment tersebut ternyata salah seorang pakar media, Schramm (kini sudah almarhum), di dalam buku terbarunya menyatakan mengenai kemungkinan dilakukannya inovasi pendidikan dengan memanfaatkan media (Wilbur Schramm, "The New Media : Memo to Educational Planners", 1970).

       Lepas dari sejauh mana  pengaruh  rekomendasi UNESCO  serta pernyataan Schramm tersebut yang jelas setelah itu Depdikbud segera merealisasi pengembangan pendidikan jarak jauh atau pengajaran ber-media (mediated instruction) di Indonesia.  Adapun manifestasi dari pengembangan pendidikan jarak jauh antara lain adalah SPG Udara, Siaran Radio Pendidikan (SRP),  dan SMP Terbuka yang didirikan di tahun 70-an itu juga. Menyusul kemudian dibangunlah Televisi Pendi-dikan Indonesia (TPI) pada awal tahun 90-an ini,  setelah sebelumnya lebih dahulu diresmikan Universitas Terbuka (UT) pada pertengahan tahun 80-an.

       Jadi,  diresmikannya UT tanggal 4 September 1984 oleh Presiden Soeharto tidak lepas dari rangkaian pengembangan sistem pendidikan bermedia di Indonesia yang sudah dimulai jauh hari sebelumnya.
       Secara historis berdirinya UT itu sendiri tidak terlepas dari peran dan/atau bantuan instansi lain yang lebih senior, baik instansi di dalam maupun di luar negeri; antara lain Departemen Penerangan, Universi-tas Indonesia (UI) Jakarta, IKIP Jakarta, East West Center, Univer-sity of Syracuse, Stanford University, AIBD Kuala Lumpur, Open University of England, dan sebagainya.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives