INDONESIA IKUT MEMBIDANI LAHIRNYA "PAPE"
Abstract
Hari Kamis s/d Sabtu 8 s/d 10 November 1979 lebih dari delapan belas tahun yang lalu bertempat di Tokyo Jepang telah berkumpul 36 pakar dan praktisi pendidikan dari lima negara di Kawasan Pasifik; yaitu Amerika Serikat (AS), Indonesia, Jepang, Taiwan dan Thailand. Ke-36 pakar tersebut sedang asik membahas posisi dan perkembangan pendidikan swasta pada era 80-an dalam suatu seminar internasional yang mengambil tema "Private Schools in 1980's".
Dari komunikasi antar pakar dan praktisi tersebut terbetik adanya kesamaan pendapat tentang pentingnya persamaan persepsi di antara masyarakat Pasifik dalam mengantisipasi perkembangan pendidikan, khususnya pendidikan swasta, yang makin hari dirasa tidak semakin ringan akan tetapi justru semakin kompleks.
Sejak hari pertama pertemuan, para pakar dan praktisi tersebut memandang perlu dibentuknya organisasi yang menghimpun aspirasi masyarakat Pasifik dalam hal pengembangan pendidikan pada umum-nya dan pendidikan swasta pada khususnya. Dan setelah melalui tahap pembahasan akhirnya mereka memutuskan untuk membentuk organisasi sebagaimana yang dimaksudkan.
Nah ..., pada saat itulah kemudian lahir "bayi mungil" yang di-beri nama Kan-Taiheiyo Shigaku Kyoiku Rengokai (bahasa Jepang), atau dalam bahasa Inggris 'The Conference of Pan-Pacific Private Education', yang kemudian dikenal dengan nama 'Pan-Pacific Asso-ciation of Private Education' (PAPE). Sebagai catatan, pergantian nama yang lama menjadi PAPE terjadi satu tahun kemudian ketika di-selenggarakan kongres di Taipei, Taiwan. Dari perjalanan historis ini jelaslah bahwa Indonesia termasuk satu dari lima negara yang membidani lahirnya PAPE.