MAKNA KELAHIRAN WAHYU NUSANTARA AJI

Ki Supriyoko

Abstract


Telah lahir putra negara; penduduk negri yang kedua ratus juta;  tumbuhlah di dalam suasana bahagia; ja-dilah manusia yang handal dan mandiri;  kau lahir di tengah derapnya suasana;  berjuta manusia berlomba prestasi; s'marak pembangunan menyentuh desa dan kota; s'moga terjaga alam lingkungannya.
               ( Haryono Suyono dan Ully Sigar Rusady )


       Wahyu Nusantara Aji; itulah nama bayi mungil yang lahir di Jero Waru, Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tanggal 4 Februari 1997 yang lalu.  Kelahiran Wahyu telah menandai lahirnya manusia Indonesia yang ke dua ratus juta; artinya sekarang ini penduduk Indonesia telah mencapai jumlah 200 juta jiwa, bahkan lebih.

       Lahirnya Wahyu pada tanggal tersebut sebenarnya dibarengi oleh 8.000-an bayi yang lainnya. Wahyu bernasib baik setelah melalui per-syaratan, mekanisme, prosedur, dan penetapan. Mulanya pada tanggal 4 Februari 1997 tersebut dibuka posko di tingkat pusat, tingkat propinsi dan tingkat dua.Petugas tingkat dua mencatat kelahiran bayi pada hari itu terhitung dari jam 00.00 s/d 24.00 waktu setempat di wilayah-nya masing-masing.  Kalahiran bayi di tingkat dua ini dilaporkan dan direkapitulasi oleh petugas di tingkat propinsi.

       Selanjutnya  petugas di propinsi menseleksi dengan mengaplikasi berbagai persyaratan,  baik persyaratan pokok maupun pendukung; di antaranya adalah lahir dari hasil perkawinan yang sah, usia minimal si ibu adalah 20 tahun,  merupakan anak lahir hidup,  anak pertama atau kedua, jarak kelahiran bagi anak kedua adalah tiga tahun, pengaturan jarak kelahiran memakai kontrasepsi modern, waktu hamil si ibu rajin periksa ke dokter, dan lahir dalam kehidupan keluarga yang harmonis. Masing-masing propinsi mengirim data tiga bayi yang bisa memenuhi kualifikasi tersebut ke petugas di tingkat pusat.

Full Text:

PDF
Amikom Web Archives