MENYONGSONG REFORMASI PENDIDIKAN INDONESIA
Abstract
Menghadapi persaingan global yang semakin tajam pada seluruh bidang kehidupan akhir-akhir ini maka setiap bangsa dituntut memiliki daya saing yang tangguh. Guna meningkatkan ketangguhan daya saing ini reformasi pendidikan (educational reform) menjadi suatu pilihan atau alternatif yang tidak mungkin ditawar-tawar lagi. Dengan dijalan-kannya reformasi pendidikan maka kualitas manusia suatu bangsa bisa ditingkatkan secara lebih sistematis, terprogram, dan sesuai tuntutan kemajuan. Hal ini telah dibuktikan oleh negara-negara yang lebih dulu menjalankan reformasi pendidikan nasionalnya; seperti Jepang dan Republik Korea.
Pada pertengahan tahun 80-an Jepang dan Republik Korea sudah menggulirkan roda reformasi pendidikan; bahkan perintisannya sudah dilakukan jauh hari sebelumnya.
Reformasi pendidikan di Jepang diarahkan secara divergen pada isu-isu globalisme atas rekomendasi Badan Penilai Pendidikan Nasio-nal yang telah dibentuk lebih dulu. Jepang mengubah orientasi pendidikannya dari internal menjadi eksternal hingga lahirlah persepsi daya saing global di lingkungan anak didik. Jangan heran kalau sejak SD (shogakho) anak-anak Jepang sudah bercita-cita mengalahkan anak-anak Amerika bila dirinya sudah besar. Jepang juga menanamkan ke-mandirian pada anak-anak sekolah semenjak awal. Hasilnya dapat kita ketahui kini, anak-anak Jepang berhasil membawa negaranya pada peringkat pertama negara-negara yang memiliki daya saing tertangguh di dunia.
Reformasi pendidikan di Republik Korea, sebagaimana direkomendasi oleh Korea Educational Development Institute, diarahkan pada penanaman penalaran kepada anak didik sejak awal. Semenjak masih di bangku SD anak-anak sudah dilatih bernalar, bukan berhafal. Dan hasilnya, sekarang ini Republik Korea termasuk pesaing Jepang yang potensial.
Pada pertengahan tahun 80-an Jepang dan Republik Korea sudah menggulirkan roda reformasi pendidikan; bahkan perintisannya sudah dilakukan jauh hari sebelumnya.
Reformasi pendidikan di Jepang diarahkan secara divergen pada isu-isu globalisme atas rekomendasi Badan Penilai Pendidikan Nasio-nal yang telah dibentuk lebih dulu. Jepang mengubah orientasi pendidikannya dari internal menjadi eksternal hingga lahirlah persepsi daya saing global di lingkungan anak didik. Jangan heran kalau sejak SD (shogakho) anak-anak Jepang sudah bercita-cita mengalahkan anak-anak Amerika bila dirinya sudah besar. Jepang juga menanamkan ke-mandirian pada anak-anak sekolah semenjak awal. Hasilnya dapat kita ketahui kini, anak-anak Jepang berhasil membawa negaranya pada peringkat pertama negara-negara yang memiliki daya saing tertangguh di dunia.
Reformasi pendidikan di Republik Korea, sebagaimana direkomendasi oleh Korea Educational Development Institute, diarahkan pada penanaman penalaran kepada anak didik sejak awal. Semenjak masih di bangku SD anak-anak sudah dilatih bernalar, bukan berhafal. Dan hasilnya, sekarang ini Republik Korea termasuk pesaing Jepang yang potensial.