MASUK SEKOLAH BEBAS NARKOBA

Ki Supriyoko

Abstract


Setelah momentum Ebtanas berlalu,  sekarang ini konsentrasi masyarakat  beralih dan terfokus kepada penerimaan siswa baru di sekolah; SD, SLTP, SMU dan SMK.  Momentum akademis yang ber-langsung pada awal bulan Juli tahun 2000 ini cukup membikin repot para calon siswa baru dan orang tuanya.  Dari hari per hari, bah-kan dari jam per jam  mereka mencari informasi baru sekaligus juga memantau perkembangannya  agar supaya strategi  yang diterapkan cukup tepat sehingga dapat meraih sekolah yang bermutu baik.

       Dengan diberlakukannya sistem penerimaan siswa baru  ber-dasarkan Nilai Ebtanas Murni (NEM), khususnya di SLTP dan SMU, maka strategi mendaftarkan diri menjadi sangat penting. Maksudnya pada hari apa, jam berapa dan menit ke berapa formulir pendaftaran beserta daftar NEM asli  dimasukkan kembali  pada pihak panitia  penerimaan siswa baru di sekolah  akan sangat menentukan diterima atau tidaknya seseorang calon menjadi siswa baru di sekolah yang diinginkan. Sudah barang tentu tinggi dan rendahnya NEM itu sen-diri juga menjadi determinan.

       Apabila ada seorang calon  yang keliru menerapkan strategi, bukan tidak mungkin ia akan mendapatkan sekolah yang kualitasnya biasa-biasa saja atau bahkan berkualitas rendah meskipun NEM-nya tinggi.  Pengalaman dalam beberapa tahun terakhir ini membuktikan banyaknya calon siswa yang NEM-nya lebih tinggi  justru mendapat sekolah yang mutunya lebih rendah;  sebaliknya banyak juga calon siswa  yang NEM-nya lebih rendah tetapi justru memperoleh sekolah yang kualitasnya lebih tinggi.

       Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,  penerimaan siswa baru sekarang ini disemarakkan dengan isu narkotika dan obat-obat terlarang lainnya (narkoba).  Konon,  ada sekolah-sekolah tertentu yang sudah mensyaratkan bebas narkoba bagi salon siswa barunya, ada yang belum sama sekali,  akan tetapi ada yang posisinya masih menunggu petunjuk dari atas.
Trouble Maker


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives