PRIVATISASI PENDIDIKAN DI ASIA PASIFIK
Abstract
Permasalahan lain yang berkembang dalam diskusi di antara peserta kongres adalah soal privatisasi pendidikan (educational pri-vatization) yang melanda negara-negara Asia Pasifik dalam beberapa tahun terakhir ini. Meski secara kualitatif di banyak negara peran pendidikan swasta dalam membangun kinerja pendidikan nasional di masing-masing negara belum cukup memuaskan akan tetapi secara bertahap peran tersebut senantiasa meningkat dan menunjukkan ke-majuan yang sangat berarti.
Di Indonesia dan di Philippina misalnya; peran pendidikan swasta masih jauh dari optimal. Di negara-negara ini untuk mening-katkan perannya maka para pengelola pendidikan swasta masih amat sering harus melawan ketidakadilan, baik ketidakadilan dari seke-lompok masyarakat maupun ketidakadilan dari pihak pemerintahnya sendiri.
Di negara-negara yang sudah maju maka peran pendidikan swasta justru terlihat lebih menonjol. Di Amerika Serikat (AS) dan Jepang misalnya; lembaga pendidikan swasta benar-benar telah ber-hasil menunjukkan perannya yang besar dalam membangun kinerja pendidikan nasional. Itulah sebabnya sekolah-sekolah swasta tidak lagi hanya sekedar merupakan pendidikan alternatif, akan tetapi lembaga pendidikan swasta benar-benar merupakan pilihan utama (school of choice) bagi masyarakat luas.
Implikasinya: banyak anggota masyarakat yang justru lebih bangga bersekolah di lembaga swasta daripada lembaga pemerintah meskipun pada umumnya bersekolah di lembaga swasta memerlukan beaya yang lebih tinggi. Berapapun "harganya", kualitas itu akan senantiasa dicari.
Di Indonesia dan di Philippina misalnya; peran pendidikan swasta masih jauh dari optimal. Di negara-negara ini untuk mening-katkan perannya maka para pengelola pendidikan swasta masih amat sering harus melawan ketidakadilan, baik ketidakadilan dari seke-lompok masyarakat maupun ketidakadilan dari pihak pemerintahnya sendiri.
Di negara-negara yang sudah maju maka peran pendidikan swasta justru terlihat lebih menonjol. Di Amerika Serikat (AS) dan Jepang misalnya; lembaga pendidikan swasta benar-benar telah ber-hasil menunjukkan perannya yang besar dalam membangun kinerja pendidikan nasional. Itulah sebabnya sekolah-sekolah swasta tidak lagi hanya sekedar merupakan pendidikan alternatif, akan tetapi lembaga pendidikan swasta benar-benar merupakan pilihan utama (school of choice) bagi masyarakat luas.
Implikasinya: banyak anggota masyarakat yang justru lebih bangga bersekolah di lembaga swasta daripada lembaga pemerintah meskipun pada umumnya bersekolah di lembaga swasta memerlukan beaya yang lebih tinggi. Berapapun "harganya", kualitas itu akan senantiasa dicari.