KENDALA SISTEM MAGANG
Abstract
Keinginan pemerintah kita untuk mendekatkan dunia pendidikan dengan dunia industri sebenarnya sudah muncul sejak lama, akan tetapi untuk merealisasi keinginan ini ternyata tidak gampang. Berbagai kebijakan untuk merea-lisasi kebijakan ini telah diaplikasi, meskipun hasilnya belum optimal; katakanlah misalnya saja dengan kebijakan Pengembangan Sekolah Seutuhnya (School Integrated Deve-lopment), Institusi Pasangan, Link and Match, serta SLTP Keterampilan. Apabila baru-baru ini Mendikbud Wardiman Djojonegoro menyatakan bahwa mulai tahun depan Depdikbud akan mengaplikasi sistem magang di Sekolah Menengah Ke-juruan (SMK), maka hal itu sesungguhnya merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk lebih mendekatkan lagi dunia pendidikan dengan dunia industri.
Seperti diketahui baru-baru ini Pak Wardiman me-nyatakan bahwa sistem magang akan dimulai tahun 1994 dan penerapan sistem magang ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia. Sistem magang nantinya bukan saja hanya bermanfaat bagi lembaga pendidikan akan tetapi juga sangat bermanfaat pula bagi dunia industri; oleh karena itu sudah tiba waktunya secara bersama-sama dunia pendidikan dan dunia industri mengkampanyekan sis-tem magang tersebut.
Sistem magang itu sendiri memiliki berbagai isti-lah di berbagai negara yang mengaplikasikannya; misalnya di Australia disebut dengan 'industry apprentice' atau 'apprentship system',di Jerman sistem ini disebut dengan 'dual system', dan di negara-negara lain ada yang menye-but dengan istilah yang lain lagi.