POLITIK PENDIDIKAN DI INDONESIA

Ki Supriyoko

Abstract


       Di samping menulis dua buku yang cukup "sensasional" bagi masyarakat pendidikan khususnya,  yaitu  "Pedagogy of Opressed" dan "Cultural Action for Freedom", ternyata Paulo Freire yang oleh banyak kalangan sering disebut sebagai salah satu tokoh liberalisme pendidikan, juga mengarang buku yang diberi judul "The Politic of Education". Dalam buku yang terakhir ini, meski tidak diuraikan di dalam chapter khusus  tetapi secara implisit tersajikan secara jelas betapa pentingnya politik pendidikan untuk menentukan kinerja dan keberhasilan pendidikan suatu negara.

 

       Dilukiskan dalam buku tersebut,  persoalan-persoalan  yang menyangkut pemberantasan buta huruf, pemeranan guru, reformasi agraria, pemeranan pekerja sosial,  pemberantasan buta huruf politik, humanisasi pendidikan, peran gereja, dsb, tidak dapat dilepas dari politik pendidikan.  Suatu negara yang politik pendidikannya buruk maka kinerja dan keberhasilan pendidikannya juga buruk;  sebaliknya, suatu negara yang politik pendidikannya bagus maka kinerja dan keberhasilan pendidikannya juga bagus. Demikian kira-kira inti sajian di dalam bukunya Paulo Freire tersebut.

 

       Memang dunia pendidikan tak mungkin lepas dari kekuasaan, dan Paulo Freire telah mencoba mengangkat ke permukaan. Bahkan kekuasaan di suatu negara memegang kunci keberhasilan pendidikan di negara bersangkutan.  Di sisi lain pemerintah dengan kekuasaan (dominan) yang dimilikinya,  tanpa mengabaikan kelompok-kelompok sosial di masyarakat,  menjadi pelaku sentral dalam menentukan dan melaksanakan kebijakan pendidikan.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives