BERAPA BATAS TOLERANSI KETIDAKLULUSAN PESERTA EBTANAS?

Ki Supriyoko

Abstract


       Setelah Ebtanas di SMA  selesai dilaksanakan maka sejak Senin 10 Mei 1993 yang lalu Ebtanas di SLTP, baik SLTP Umum (SMP) maupun SLTP Kejuruan, mulai dikiprahkan. Sekitar 2 juta siswa SLTP di negara kita berjuang untuk dapat "melampaui" Ebtanas, sedangkan di Jawa Timur Ebta-nas SLTP tahun ini diikuti oleh 277.709 siswa.

 

       Meskipun pelaksanaan Ebtanas merupakan aktivitas rutin setiap akhir tahun ajaran akan tetapi kritik tajam terhadap moment akademik ini sepertinya tak pernah dapat terelakkan. Bahwa Ebtanas merupakan penyebab timbulnya kebiasaan manipulasi nilai  (maksudnya nilai p dan q) di sekolah-sekolah, bahwa Ebtanas membikin siswa-siswi kita makin pandai berspekulasi, bahwa Ebtanas tidak mempunyai bobot akademik yang memadai,dsb, merupakan sebagian dari kritik tajam yang tak terhindarkan.

 

       Akhir-akhir ini bahkan muncul kritik baru bahwa tingkat kelulusan peserta Ebtanas  secara akademik sulit diprediksi karena ada sekolah-sekolah yang mengobral lu-lusan dengan memanipulasi nilai p dan q sekuat-kuatnya, tetapi di balik itu ada sekolah-sekolah yang pelit dalam meluluskan siswa-siswinya dikarenakan adanya keinginan untuk mempertahankan mutu.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives