PENDIDIKAN INDONESIA VERSUS MALAYSIA
Abstract
Ada sesuatu yang menarik kita cermati dalam publikasi mutakhir United Nations Development Programme (UNDP) yang baru saja diluncurkan. Dalam laporannya, “Human Development Report 2004” (2004), ternyata Indonesia hanya berada pada peringkat 111 dari 177 negara dalam hal pencapaian indeks pembangunan manusia, Human Development Index (HDI). Yang menarik di sini adalah, Indonesia tetap “konsisten” di bawah ranking Malaysia.
Pada beberapa tahun yang terakhir ini ranking Indonesia memang senantiasa berada di bawah Malaysia. Tahun 2003 yang lalu, ranking Indonesia adalah 112 dan Malaysia 58; pada tahun 2000 yang lalu ranking Indonesia 109 sementara Malaysia 61. Pada tahun 2004 ini, ranking Indonesia 111 dan Malaysia 58.
Lebih rendahnya ranking Indonesia dibanding Malaysia menandai lebih rendahnya kualitas pendidikan Indonesia dibanding Malaysia. Hal ini tentu tidak berlebihan mengingat konstruksi HDI itu sendiri terdiri dari faktor pendidikan seperti angka melek huruf orang dewasa (adult literacy rate), angka melek huruf (literacy rate), angka parti-sipasi pendidikan (enrolment ratio), dsb. Di luar faktor pendidikan ada juga faktor “pendidikan”, yaitu faktor yang secara tidak langsung ditentukan oleh pendidikan seperti angka kematian bayi (infant mor-tality rate), usia harapan hidup (life expectancy), indeks kemiskinan (poverty index), dan sebagainya.