KESIAPAN DIY MELAKSANAKAN UAN

Ki Supriyoko

Abstract


Setelah sempat mendapatkan reaksi yang agak “bersemangat” baik dari publik, dalam hal ini berbagai kelompok masyarakat yang peduli terhadap pendidikan, maupun dari legislatif akhirnya Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun 2004 dilaksanakan juga. Mulai hari Senin tanggal 10 Mei 2004 UAN dilaksanakan serentak di Indonesia pada satuan SMA dan SMK.

 

       Dalam beberapa hari terakhir ini kita sempat disuguhi banyak berita tentang penolakan UAN tahun 2004 dari berbagai kelompok masyarakat. Dengan berbagai argumentasi yang dikemukakan, dari yang sangat masuk akal sampai yang terkesan mengada-ada, mereka menyatakan keberatan akan dilaksanakannya UAN di sekolah-sekolah. Bila kita cermati keberatan tersebut sebenarnya lebih bersumber kepada penentuan angka 4,01 sebagai kriteria kelulusan siswa. Banyak guru dan siswa yang merasa “ketakutan” dengan angka tersebut.

 

       Reaksi penolakan ternyata tidak hanya dilakukan oleh berbagai kelom-pok masyarakat, tetapi juga oleh wakil rakyat; dalam hal ini Komisi VII DPR RI yang memang membidangi pendidikan. Komisi ini bahkan sempat “mengancam” akan mengusulkan penghapusan dana sebesar 260 miliar rupiah apabila Depdiknas tetap “ngotot” untuk menyelenggarakan UAN pada tahun 2005 nanti.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives