ANGGARAN PENDIDIKAN NAIK, TAHUN 1992 "DEMAM MBA"

Ki Supriyoko

Abstract


       Perjalanan pendidikan tahun 1992 sebenarnya telah dibuka dengan peristiwa yang cukup bagus, yaitu naiknya anggaran untuk sektor pendidikan. Hal ini dapat diikuti dari pidato Presiden RI Soeharto pada waktu menyampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 1992/1993 di depan sidang Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 6 Januari 1992.

 

       Dalam bagian pidatonya yang memperoleh perhatian dari banyak pengamat itu Presiden RI Soeharto mengemuka-kan bahwa sektor pendidikan masih mendapatkan prioritas. Hal ini memang benar,dan sejak beberapa tahun sebelumnya sektor pendidikan juga selalu mendapatkna prioritas. Se-jak tahun 1989/1990 s/d 1991/1992 RAPBN kita senantiasa menempatkan sektor pendidikan pada kelompok  "the best three"  dalam hal jumlah dana. Pada RAPBN 1992/1993 maka sektor pendidikan  dengan alokasi dana lebih dari Rp 3,0 trilyun kembali masuk dalam kelompok tersebut.

 

       Apabila dibandingkan dengan besarnya alokasi dana untuk sektor pendidikan pada RAPBN 1991/1992, atau RAPBN satu tahun sebelumnya yang jumlahnya "hanya" sekitar Rp 2,50 trilyun saja, maka RAPBN tahun ini memang tergolong naik dalam nilai yang sangat berarti.  Kenaikan rencana anggaran untuk sektor pendidikan ini bukan saja mening-katkan nilai rupiah untuk melaksanakan pembangunan pendidikan, tetapi lebih dari itu kenaikan ini membuktikan betapa besarnya perhatian pemerintah terhadap pembangun-an di bidang pendidikan.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives