NASIB GURU SD "TERANCAM"

Ki Supriyoko

Abstract


       Nasib guru SD "terancam"; demikian kalimat pendek yang rasanya cukup tepat untuk melukiskan nasib sebagian guru SD di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sekarang ini, khususnya teman-teman guru yang tengah bertugas pada sekolah-sekolah yang "miskin" siswa, dan lebih khusus lagi teman-teman guru pada 170-an sekolah yang periode tahun 1991/1992 ini siswa kelas satunya kurang dari 10 anak.

 

       Sebagaimana telah terpublikasi di berbagai media massa maka saat ini ada 170-an SD, atau tepatnya 176 SD, di DIY yang siswa kelas satunya kurang dari 10 anak. Di-lihat dari berbagai aspek maka sekolah-sekolah ini akan sulit dipertahankan kelangsungan hidupnya; kalau pun ada upaya-upaya "pemaksaan" untuk mempertahankan pun rasanya tidak akan dapat memberikan jaminan.  Persoalan dasarnya di DIY adalah terletak pada kelebihan sarana pendidikan; dengan demikian kalau ada upaya mempertahankan SD yang demikian itu  tentulah besar risikonya kalau dihubungkan dengan problematika efektivitas dan efisiensi.

 

       Tegasnya sbb: penyelenggaraan sekolah yang jumlah siswa per kelasnya kurang dari 10 anak memang tidak efek tif dan efisien, meski dari dimensi proses belajar meng-ajar ketersedikitan siswa justru memberi nilai lebih.


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives