PENDIDIKAN RENDAH MOBILITAS TINGGI PARTISIPASI MENINGKAT KUALITAS BELUM
Abstract
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk bagian dari tiga propinsi pengembangan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia, di samping Bali serta Sulawesi Utara. Oleh karenanya, dari daerah ini diharapkan dapat bermunculan temuan-temuan penelitian atau hasil-hasil eksperimentasi pengembangan KB yang sedapat mungkin layak diaplikasikan oleh daerah-daerah lain di luarnya.
Secara administratif DIY terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kotamadya yang kesemuanya itu terdiri dari 73 kecamatan atau 558 desa. Pola kehidupan masyarakat DIY ter-masuk sangat spesifik karena adanya proses akulturasi, atau perpaduan antar budaya, yang terjadi di setiap saat dan kesempatan. Proses akulturasi ini berjalan rutin di-karenakan selalu adanya penduduk baru yang berdatangan dari luar daerah pada setiap tahunnya; baik luar DIY dari dalam negeri maupun luar DIY dari luar negeri. Dari pola kehidupan yang spesifik ini ternyata ada sekelompok masyarakat DIY yang pola kehidupan sosialnya masih lebih spesifik lagi; yaitu kelompok masyarakat yang bertempat tinggal pada sepanjang tepian daerah aliran sungai, yang selanjutnya disebut masyarakat "girli" (pinggir kali)..lh8
Secara geografis keadaan fisik DIY, terutama kota madya Yogyakarta dibelah tiga sungai besar yang mengalir dari Gunung Merapi (bagian utara) dan berakhir di Samu-dra Indonesia (bagian selatan); tiga sungai yang dimak-sudkan adalah Sungai Winongo (bagian barat), Sungai Code (bagian tengah) dan Sungai Gadjahwong (bagian timur).