DILEMA KULTURAL PAKISTAN

Ki Supriyoko

Abstract


       Sebenarnya saya tak pernah merasa menjadi seorang demographer meski sudah bertahun-tahun dan berkali-kali melakukan penelitian kependudukan atas sponsor dari berbagai badan internasional seperti USAID, URC, UNDP, dsb; meskipun begitu ketika dalam beberapa hari bertemu pada forum ilmiah dengan para peneliti dan pakar kependudukan dari berbagai negara maka minat saya terhadap bidang ini menjadi lebih bergairah lagi; apalagi kalau kita sedang saling mencoba-coba mengkorelasikan fenomena-fenomena demografis dengan bidang "utama" saya, yaitu pendidikan.

 

       Apabila saya pernah mencoba mengkorelasikan ber-bagai fenomena kependudukan dengan trend kependidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu antara fenomena Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP),  Ratio Jenis Kelamin (RJK), Angka Over Capacity (AOC), serta Tingkat Drop-out (TDO) siswa (lihat: Supriyoko, "Angka-angka Misterius di DIY", KR; 23/9/1991) tentu saja bukan "ulah" yang mengada-ada. Baik dalam skala lokal dan nasional maupun skala internasional seringkali fenomena kependudukan berkaitan erat dengan gejala kependidikan.

 

       Pada dasarnya saat ini di setiap negara mengalami berbagai kompleksitas problematika kependudukan, hal ini terutama dirasakan pada negara-negara sedang berkembang. Di dalam upaya mencari solusi atas berbagai kompleksitas tersebut maka Keluarga Berencana (KB) dijadikan pilihan; namun demikian dalam pelaksanaanya senantiasa tak pernah lepas dari kendala dan hambatan. Di sinilah seninya!


Full Text:

PDF
Amikom Web Archives